Paceklik-Terkendala Modal, Nelayan Ujung Pesisi Tak Melaut Sebulan

Paceklik-Terkendala Modal, Nelayan Ujung Pesisi Tak Melaut Sebulan

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 22 Jun 2022 19:04 WIB
Jukung para nelayan yang terparkir di Ujung Pesisi akibat banyak yang tidak melaut
Foto: Jukung para nelayan yang terparkir di Ujung Pesisi akibat banyak yang tidak melaut. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem - Akibat musim paceklik ikan, sebagian besar nelayan yang berada di Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem memutuskan untuk tidak melaut. Bahkan ada yang hampir satu bulan tidak melaut akibat minimnya jumlah ikan yang didapat.

Seorang nelayan bernama Ahmad Tuhur saat ditemui, Rabu (22/6/2022) mengatakan bahwa sebagian besar nelayan yang ada di Ujung Pesisi sudah tidak melaut sejak beberapa hari ini, bahkan ada juga yang hampir sebulan tidak melaut karena tangkapan ikan yang didapat sangat sedikit.

"Saya sempat beberapa hari yang lalu coba melaut tapi ternyata hanya dapat ikan sedikit. Biaya bensin saja tidak cukup untuk bolak-balik jadi lebih baik lihat situasi dulu, kalau sudah mulai ada banyak ikan baru kembali melaut," kata Tuhur.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini yang mencoba melaut guna memastikan apakah sudah ada banyak ikan atau belum, merupakan nelayan yang punya modal besar dan tidak takut rugi.

"Biasanya yang melaut di musim paceklik seperti ini adalah para nelayan yang punya modal besar. Itupun tidak tiap hari melaut mungkin 3 atau 4 hari sekali. Tadi pagi ada 6 jukung yang melaut setelah kembali hanya 2 jukung yang berisi ikan lumayan, sedangkan 4 sisanya hanya berisi ikan sedikit," kata Tuhur.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Sahanudin yang juga seorang nelayan yang juga mengatakan bahwa ia sudah tidak melaut sejak beberapa hari yang lalu akibat minimnya tangkapan ikan yang didapat.

"Ikannya sedikit jadi saya nggak melaut biarin saja yang punya modal besar yang melaut sambil ngecek apakah ikannya sudah banyak apa belum," kata Sahanudin.

Terkait dengan bahan bakar yang digunakan untuk melaut, para nelayan yang ada di Ujung Pesisi mengaku masih aman, yang penting saat beli bahan bakar langsung bawa jeriken yang biasa digunakan untuk melaut. Karena kalau pakai jeriken biasa itu dibatasi hanya satu jeriken per hari.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Sugiarta mengatakan, terkait dengan minimnya tangkapan ikan dari para nelayan saat ini itu disebabkan karena saat ini memang musimnya paceklik ikan.

"Memang sudah hampir setiap tahun pasti terjadi paceklik ikan, biasanya mulai dari bulan April sampai Juli tangkapan ikan dari para nelayan sedikit karena memang musimnya paceklik ikan, setelah itu pasti akan kembali normal," kata Sugiarta.

Sugiarta juga menambahkan selain karena faktor musim terjadinya paceklik ikan juga bisa disebabkan karena terjadi perubahan cuaca dan juga faktor gelombang di laut. "Jadi selama itu, para nelayan yang ada di Kabupaten Karangasem juga bisa mencari pekerjaan sambilan seperti buruh, bertani dan yang lainnya atau bisa juga memperbaiki jaring dan jukung," katanya.


(kws/kws)

Hide Ads