5 WNA Jadi Korban Laka Bus Maut di Tabanan

Kecelakaan Maut Baturiti

5 WNA Jadi Korban Laka Bus Maut di Tabanan

Tim detikBali - detikBali
Senin, 20 Jun 2022 19:17 WIB
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menunjukan STNK seluruh kendaraan dalam tabrakan beruntun di Baturiti, Senin (20/6/2022)
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menunjukan STNK seluruh kendaraan dalam tabrakan beruntun di Baturiti, Senin (20/6/2022). Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan -

Insiden tabrakan beruntun yang terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, pada saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022) menimbulkan sejumlah korban. Sebanyak 8 orang luka dan 1 orang tewas di lokasi kejadian.

Korban meninggal adalah seorang pejalan kaki atas nama Ni Wayan Wardani (30) asal Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti. Selain korban meninggal, tabrakan itu mengakibatkan korban luka sebanyak delapan orang dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Saat ini tinggal dua orang. Enam sudah sembuh," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra saat menggelar pers rilis di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari delapan korban luka, lima di antaranya warga negara asing (WNA). Mereka merupakan penumpang mobil APV yang dikendarai I Putu Widiarta.

Dua dari lima WNA itu berasal dari Inggris, satu orang dari Singapura, satu orang dari Australia, dan satu orang lagi dari Amerika Serikat.

Dari lima orang WNA ini, dua di antaranya merupakan korban yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Denpasar

"WNA yang masih dirawat dari Inggris berinisial LHS dan satu lagi dari Amerika Serikat berinisial RM. Kami belum bisa ambil keterangan mereka karena belum berkenan dengan alasan masih trauma," ungkapnya.

Bus Maut Jalan Zig-zag

Polisi menyimpulkan penyebab tabrakan beruntun akibat rem bus blong. Berdasarkan pengakuan sopir Agus Supriyanto (38), sebelum insiden tersebut terjadi, kondisi rem bus pariwisata yang mengangkut 45 orang siswa dan beberapa guru SMP Labschool 2 UNESA, Surabaya, saat melalui beberapa turunan setelah Bedugul masih berfungsi. Namun saat melintasi Pasar Baturiti mulai terasa ada yang tidak beres.

Saat memasuki jalan turun di Banjar Pacung yang menjadi lokasi kejadian, laju bus yang dikendarainya zig-zag.

"Zig-zagnya itu saya berusaha bagaimana cara mobil saya itu berhenti," ujarnya.

Dalam kondisi panik, ia juga berusaha menghindari adanya banyak korban. Namun busnya terlanjur memasuki jalan turunan dan di depannya sudah ada mobil Rush yang ditabrak pertama kali.

"Itu (mobil Rush-red) yang saya tabrak. Habis menabrak itu saya terus berusaha lagi untuk bagaimana cara mobil itu berhenti," sambungnya.

Setelah itu, sopir banting setir ke kanan dan secara beruntun menabrak mobil Ayla merah, Swift, sepeda motor Scoopy, mobil Feroza, mobil Avanza, serta sepeda motor Scoopy.

Sopir bus kembali banting setir ke kiri kemudian menabrak mobil Swift, korban meninggal yang sedang jalan kaki yakni Ni Wayan Wandani, dan terakhir mobil CRV.

Ia mengaku, sudah memeriksa kondisi bus sebelum melakukan perjalanan mengangkut rombongan pelajar.

Tercium Bau Terbakar

Polisi menetapkan kesimpulan sementara penyebab tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, akibat rem blong. Selain itu, dari pemeriksaan saksi, diperoleh keterangan adanya bau terbakar sesaat sebelum tabrakan beruntun terjadi.

"Sempat ada bau sesaat sebelum kejadian. Kurang lebih lima menit," ungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, salah satu siswa yang diminta keterangannya sempat mencium aroma terbakar saat bus melewati Pasar Baturiti.

"Belum tahu itu bau apa. Rem atau apa. Karena siswa tidak mengerti ini bau apa," sambungnya.

Meski demikian, dugaan sementara penyebab tabrakan beruntun ini masih akan dipastikan lagi dengan meminta keterangan ahli dari pabrikan bus itu sendiri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Semua rem sudah digunakan," jelasnya.

Pemeriksaan para saksi-saksi juga masih akan dilakukan. Sejauh ini keterangan baru dikumpulkan dari tujuh orang saksi termasuk tersangka.

"Karena di lokasi saat itu ramai. Tentu kami akan panggil saksi yang melihat kejadian ini," katanya.

Sopir Bebas Narkotika-Alkohol

Tersangka sopir bus pariwisata Agus Supriyanto (38) dalam insiden tabrakan beruntun telah menjalani tes urine. Hasil tes tersebut sang sopir bus pariwisata dinyatakan negatif.

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan kondisi tubuh tersangka saat mengendarai bus bebas alkohol dan narkotika.

"Sudah kami lakukan cek urine juga, negatif. Artinya tidak ada human error. Kondisinya bebas alkohol. Bebas narkoba," ungkapnya, Senin (20/6/2022).

Selain memastikan kondisi sopir bebas alkohol dan narkotika, Polres Tabanan juga akan memastikan kondisi bus yang dikemudikan tersangka.

"Manajemen nanti kami periksa. Sopir kan menggunakan bus. Bagaimana perawatannya, pemeriksaannya, tentu akan kami cek semua ke manajemen perusahaan," kata Ranefli.

Termasuk, sambungnya, akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memastikan kapan terakhir kalinya bus yang dikemudikan tersangka menjalani uji kir.

"Kir akan kami periksa segera sambil menunggu (pemeriksaan) perusahaan bus," pungkasnya.




(nor/nor)

Hide Ads