Sosok Wayan Wandani, Korban Tewas Laka Maut di Baturiti

Laka Maut Baturiti

Sosok Wayan Wandani, Korban Tewas Laka Maut di Baturiti

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 19 Jun 2022 15:59 WIB
Suasana rumah duka Wayan Wardani di lingkungan Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Minggu (19/6/2022)
Suasana rumah duka Wayan Wardani di lingkungan Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Minggu (19/6/2022). Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan -

Ni Wayan Wandani atau Bu Okta (30) adalah korban tewas tertabrak bus yang mengalami rem blong di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa dan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Wanita yang berasal dari Desa Luwes tersebut dalam kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Wayan Wardani dan suaminya I Nyoman Sukra (35) menikah sekitar sepuluh tahun lalu.

Kakak sepupu dari suami mendiang, I Wayan Suadarma (53) mengungkapkan Wandani sesekali aktif ngayah jika ada kegiatan di masyarakat. Selebihnya membantu pekerjaan suaminya, sebagai petani.

"Kadang bantu suaminya bertani. Kadang ngayah ke banjar," ujar Suadarma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tewas Setelah Ngelungsur Banten

Nyoman Wardani tewas di depan rumahnya. Insiden terjadi sekitar pukul 12.00 WITA, mendiang baru saja ngelungsur banten atau mengambil sarana persembahyangan Hari Raya Kuningan

ADVERTISEMENT

"Korban habis ngelungsur banten sama anaknya. Mungkin anaknya ngelungsur banten di pura lain. Korban ini ngelungsur banten di merajan sini," kata Made Armawan, sepupu suami korban, Minggu (19/6/2022).

Ia memperkirakan, korban dan anaknya Ni Luh Putu Okta berjumpa di dekat pintu masuk rumahnya sambil berjalan kaki. Saat tabrakan beruntun terjadi dari belakang, korban masih sempat menyelamatkan anak sulungnya dengan cara mendorong.

Armawan sendiri juga syok saat tabrakan terjadi. Waktu itu ia dan sanak saudaranya sedang beristirahat di balai gede sambil menunggu waktu persembahyangan selesai.

Sebelumnya, ia juga sempat bertemu dengan korban saat ngelungsur banten.

"Tiba-tiba saya dengar bunyi gabyar. Wah ada tabrakan ini. Tapi berulang sampai beberapa kali. Gabyar. Gabyar. Gabyar," imbuhnya meniru bunyi benturan saat tabrakan terjadi.

Saya periksa saudara-saudara, anak-anak, dan keponakan-keponakan. Habis itu ia keluar ke jalan.

"Sampai jalan. Saya lihat kendaraan yang tertabrak terpencar. Ada di sana sini. (Kendaraan) yang dilawan tidak jelas. Ini tabrakannya sama apa. Kok berserakan?" imbuhnya.

Setelah itu, ia kemudian membantu beberapa korban yang kendaraannya menjadi sasaran tabrakan beruntun. Ia mengajak ke rumahnya agar lebih tenang.

Armawan menuturkan, setelah insiden itu, warga trauma dan tidak berani beraktivitas di pinggir jalan. Padahal biasanya pada malam saat hari raya Kuningan, aktivitas warga ramai.

"Sekarang ini belum ada yang berani ke jalan. Biasanya Kuningan dan Umanis Kuningan ramai di pinggir jalan," pungkasnya.

Keluarga Ikhlaskan Kepergian Wayan Wardani

Kakak sepupu dari suami mendiang I Wayan Suadarma yang dijumpai di rumah duka mengatakan, pihak keluarga pada dasarnya sudah ikhlas dengan kejadian yang dialami mendiang. Begitu juga dengan suami mendiang, I Nyoman Sukra, seperti disampaikan kepada Suadarma juga menyatakan hal yang sama.

"Namanya kecelakaan (kami ikhlas). Tapi kami berharap tetap ada tanggung jawab juga dari perusahaan bus untuk kebaikan bersama. Kami nggak akan ngotot-ngotot begitu. Urusan di kepolisian silahkan itu (jalan)," katanya saat ditemui di rumah duka, wilayah Banjar Adat Pacung, Desa Baturiti.

Keluarga Minta Pertanggungjawaban Perusahaan Bus

Keluarga mendiang Ni Wayan Wandani atau Bu Okta (30) meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan bus.

"Perusahaan bus mesti bertanggung jawab. Datanglah ke sini (ke rumah duka). Bagaimana nanti tanggung jawabnya," kata kakak sepupu dari suami mendiang, I Wayan Suadarma (53), saat ditemui di rumah duka, wilayah Banjar Adat Pacung, Desa Baturiti, Minggu (19/6/2022).

Sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6/2022). Satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari Surabaya, Jawa Timur, menabrak belasan kendaraan mobil dan motor.

Informasi di lokasi kejadian, kecelakaan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.15 WITA.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata menerangkan jumlah korban dalam tabrakan beruntun tersebut diketahui sebanyak sembilan orang. Satu orang di antaranya tewas di lokasi kejadian.

"Untuk korban ada sembilan orang. Delapan orang luka ringan. Satu orang meninggal dunia. Korban meninggal ini pejalan kaki," ungkapnya, Sabtu (18/6/2022).




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads