Mendiang Ni Wayan Wandani atau Bu Okta (30) rupanya sempat mendorong putrinya agar tidak tertabrak bus yang mengalami rem blong di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa dan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (18/6/2022). Namun nahas, Wandani tak bisa menghindar hingga tewas tertabrak bus.
Kakak sepupu dari suami mendiang, I Wayan Suadarma (53) menceritakan saat itu Ni Luh Putu Okta, yang merupakan anak sulung mendiang, sedang berjalan pulang dari sembahyang saat Hari Raya Kuningan.
Tiba-tiba ada bus melaju dan mengarah ke keduanya. Sang ibu kemudian mendorong Ni Luh Putu Okta agar tidak tertabrak. "Nyawanya terselematkan setelah mendiang ibunya mendorong agar luput dari tabrakan," terang Suadarma saat ditemui di rumah duka, Minggu (19/6/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjutnya, pihak keluarga pada dasarnya sudah ikhlas dengan kejadian yang dialami mendiang. Begitu juga dengan suami mendiang, I Nyoman Sukra (35).
"Namanya kecelakaan (kami ikhlas). Tapi kami berharap tetap ada tanggung jawab juga dari perusahaan bus untuk kebaikan bersama. Kami nggak akan ngotot-ngotot begitu. Urusan di kepolisian silahkan itu (jalan)," imbuhnya.
Suadarma menceritakan, mendiang dan suaminya menikah sekitar sepuluh tahun lalu. Saat ini mereka sudah memiliki tiga orang anak.
Sehari-harinya, mendiang yang berasal dari Desa Luwus bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sesekali ia membantu suaminya yang setiap harinya bekerja sebagai petani.
"Kadang bantu suaminya bertani. Kadang ngayah ke banjar," ujar Suadarma.
Dari pantauan detiBali di rumah duka, Suami korban, I Nyoman Sukra, juga terlihat termangu. Matanya terlihat sembab. Meski di sekelilingnya, di rumahnya sendiri, warga sedang ramai menyiapkan keperluan upacara penguburan.
Siapa mengira Hari Raya Kuningan kemarin, menjadi waktu kepergian sang istri, Wandani, selama-lamanya karena insiden tabrakan beruntun di depan rumahnya sendiri.
Sementara itu, krama atau warga Banjar Adat Pacung baik laki maupun perempuan terlihat sibuk mempersiapkan sarana penguburan.
Krama perempuan terlihat membuat banten untuk sarana upacara. Sementara krama laki-laki membuat sarana penguburan lainnya. Salah satunya peti sebagai wadah jenazah mendiang saat dibawa ke kuburan nanti.
Sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6/2022). Satu unit bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari Surabaya, Jawa Timur, menabrak belasan kendaraan mobil dan motor.
Informasi di lokasi kejadian, kecelakaan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.15 WITA.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata menerangkan jumlah korban dalam tabrakan beruntun tersebut diketahui sebanyak sembilan orang. Satu orang di antaranya tewas di lokasi kejadian.
"Untuk korban ada sembilan orang. Delapan orang luka ringan. Satu orang meninggal dunia. Korban meninggal ini pejalan kaki," ungkapnya, Sabtu (18/6/2022).
(kws/kws)