Aksi pencurian benda sakral (pratima) terjadi di Pura Dalem Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Bali. Sejumlah perhiasan emas dan permata raib.
Tak hanya membawa kabur pratima, kereb (penutup wajah) Rangda Ratu Gede dan Ratu Ayu di gedong simpen pura tersebut juga dirusak.
Kelian Adat Banjar Siyut Made Sedana membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan Sedana, aksi pencurian pratima di area Pura Dalem diketahui pada Kamis (19/5/2022) pukul 16.00 WITA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pencurian pratima diketahui pertama kali oleh saksi Gusti Niang Mangku saat hendak mebanten.
"Kebetulan pas rahinan kajeng kliwon, ada mebanten di pura. Pas sembahyang dilihat gedong simpen di selatan rusak," kata Sedana, Sabtu (20/5/2022).
Mengetahui gedong simpen rusak, Gusti Niang langsung mengecek dan menemukan salah satu terali besi dirusak.
"Sebenarnya sudah ada terali, ada juga pintu kaca di gedong simpen. Tapi satu besi dirusak. Dugaan kami dari situ dia (pelaku) bisa masuk," imbuh Sedana
Dugaan lain, usai merusak kunci, pelaku dengan mudah masuk melalui pintu kaca karena kondisinya tidak terkunci.
"Kami menduga pintu tidak terkunci karena tidak ada yang rusak. Tetapi di dalam ruangan, kereb (penutup wajah) Rangda Ratu Gede dan Ratu Ayu dirusak. Perhiasan emas dan permatanya dicongkel," ungkap Sedana.
Sedana menjelaskan, setelah berhasil masuk, pelaku dengan leluasa mengambil sejumlah barang berharga dengan leluasa karena lokasi Pura Dalem berada jauh dari pemukiman warga. Akibat kejadian ini, sejumlah perhiasan emas dan permata mirah raib.
"Emasnya sekitar 15 gram, ada juga pratima mirah," tambah Sedana.
Meski secara materiil nilai kerugian tidak terlalu besar, namun akibat kejadian ini krama setempat menjadi resah. Pura juga menjadi cemer (kotor/ternoda).
"Kami sudah langsung lapor," imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Gianyar Kompol Gede Putra Astawa saat dikonfirmasi membenarkan pencurian pratima tersebut. Usai menerima laporan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan.
"Pengaduan sudah kami terima, dan juga sudah olah TKP. Untuk terduga pelaku, kami masih lidik," pungkas Astawa. (*)
(iws/iws)