Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Kornelis Bei Meo dianugerahi penghargaan Babinsa terbaik di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kornelis mendapatkan penghargaan dalam inovasinya membantu penanganan stunting di Kabupaten Ngada, NTT.
"Saya berterima kasih atas penghargaan ini. Semoga ini menjadi motivasi bagi Babinsa lainnya di NTT agar memulai berinovasi dalam setiap tugasnya," ujar Kornelis ditemui di Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Lulusan Tamtama 2002 itu menceritakan termotivasi untuk terlibat dalam penanganan stunting di Ngada. Awalnya Kornelis melihat angka stunting di Ngada semakin bertambah, namun minimnya perhatian dari pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kodim Ngada lalu berinisiatif untuk membuat program yang diberi nama Kamis Kasih. Dalam program itu, setiap anggota TNI merogoh uang pribadinya lalu dikumpulkan untuk berbelanja bahan makanan tambahan.
Bahan yang dibelanjakan berupa beras, biskuit, susu, telur, dan garam. Bahan tersebut kemudian diserahkan keesokan harinya kepada penderita stunting setiap dua kali dalam sebulan.
"Jadi, di Kodim 1625 Ngada itu ada program Kamis Kasih. Program itu kami tekuni sejak 2022 dengan jumlah uang yang kami kumpul mencapai Rp 2 juta," cerita pria asal Desa Ngoranale, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, itu.
Dalam membagikan bahan makanan tambahan, Kornelis menemui banyak kendala. Di antaranya menu makanan yang harusnya diberikan kepada balita kontet, para orang tua malah memberikannya kepada balita yang tidak masuk kategori stunting.
Tantangannya lainnya adalah banyak medan terjal dan sulit dilalui oleh kendaraan. Namun, hal itu membuat Kornelis tak putus asa. Ia selalu keluar masuk Posyandu untuk melakukan pendekatan kepada para orang tua agar bantuan tersebut tidak salah sasaran.
"Kesadaran masyarakat di sana masih minim, maka program Kamis Kasih itu akan tetap berlanjut dengan harapan bisa menurunkan angka stunting di Ngada," kata Kornelis.
Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan tugas TNI bukan saja tentang pertahanan dan keamanan negara, melainkan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai macam persoalan.
Ia mengapresiasi Kornelis dalam inovasinya dengan melaksanakan tugas penuh semangat dan loyal untuk mengharumkan Korem 161/Wira Sakti di tingkat nasional. Nune menyebut dari 31 Babinsa di Indonesia yang dapat penghargaan, salah satunya adalah Sertu Kornelis yang dinilai terbaik.
"Jadi saya sampaikan, ini hanya contoh yang sangat kecil tetapi wujud nyatanya untuk kepentingan masyarakat," ungkap Nunes.
Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTT Mikhael Yance Galmin menjelaskan penghargaan itu merupakan program dari pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Program tersebut dilalui dengan tahapan seleksi yang didasari inovasi apa saja yang sudah dilakukan oleh setiap Babinsa.
"Di NTT ada 22 Babinsa yang terbaik yang terpilih oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB setempat, namun kami memutuskan Sertu Kornelis adalah yang terbaik," jelasnya.
Untuk diketahui, prevalensi stunting di Kabupaten Ngada berjumlah 10.485 dengan balita yang masuk kategori stunting berjumlah 874 orang. Penurunan stunting sejak Februari 2024 sudah mencapai 8,3 persen.
(nor/gsp)