Pemerintah Kabupaten Jembrana meluncurkan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Program ini dihadirkan untuk mempercepat penurunan angka stunting, mengingat masih ada 765 anak stunting yang dinilai harus mendapatkan perhatian khusus di Jembrana.
Diketahui, program BAAS ini diluncurkan langsung oleh Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di Gedung Kesenian Ir Soekarno, Jembrana. Seluruh jajaran Pemkab Jembrana, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekda, hingga pimpinan OPD, serta pimpinan BUMN dan BUMD menyampaikan komitmennya untuk bersama-sama menjadi bapak/bunda asuh bagi anak stunting.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba pun mengajak seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana serta para pimpinan BUMN dan BUMD di Kabupaten Jembrana untuk bersama mengatasi permasalah stunting tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan setiap bapak/bunda asuh wajib mendatangi langsung setiap anak stunting asuhannya. Mereka diwajikan melihat langsung kebutuhan anak, sehingga bantuan yang diberikan dapat sesuai.
"Tidak boleh yang sudah di-launching menjadi bapak/bunda asuh stunting ini menitipkan atau menyuruh orang lain datang memberi asupan gizi. Harus datang sendiri, mengetahui situasinya dan mengecek apa yang dibutuhkan," kata Tamba dalam keterangan tertulis, Minggu (19/11/2023).
Tamba mengatakan program BAAS ini bertujuan mengedukasi anak-anak yang memiliki kehidupan lebih baik untuk dapat membantu anak-anak lainnya yang kekurangan. Dengan begitu, tumbuh jiwa sosial di kalangan anak-anak.
"Di beberapa daerah mungkin diberikan uang secara langsung, menurut saya itu kurang tepat. Kita benar-benar langsung terjun sebagai orang tua yang hadir di situ, di samping juga mengedukasi keluarga kita misalnya anak kita sehingga anak kita mulai terlatih jiwa sosialnya," ungkapnya.
Pihaknya meyakini hal baik yang dilakukan dengan membantu anak-anak stunting ini akan berdampak positif bagi keluarga stunting maupun bagi bapak/ibu asuh anak stunting.
"Ini penting juga untuk anak atau cucu kita, manfaatnya luar biasa, maka kita sebut program ini menjemput karma, berbagi kasih!," tandasnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Mahendra Jaya sangat menyambut baik program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Menurutnya, program ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Bali dalam bergotong-royong membangun Bali di berbagai sektor.
"Saya mengapresiasi sekali program bapak/bunda asuh yang digagas oleh Pemkab Jembrana di dalam mengatasi persoalan stunting. Ini implementasi dari konsep ngerombo," ujar Mahendra.
Purnawirawan inspektur jenderal polisi ini mengatakan Pemkab Jembrana telah bergerak cepat melaksanakan upaya-upaya untuk menurunkan angka stunting. Ia menyebut stunting umumnya terjadi karena tidak mendapat kecukupan gizi yang sama dengan anak-anak pada umumnya.
"Ada persoalan, masih ada anak-anak kita yang memiliki masalah stunting, ini adalah yang tentu menyangkut ketidakadilan yang perlu diatasi dan ditangani secara cepat dan Pemkab Jembrana sudah menginisiasi membantu mengajak Bapak/Bunda Asuh yang berhati mulia untuk membantu menyelesaikan persoalan ini," jelasnya.
Mahendra berharap seluruh kabupaten/kota, khususnya di Bali, dapat melaksanakan upaya-upaya serupa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Yakni dengan mengajak serta stakeholder lainnya sehingga terjadi gotong-royong yang sangat kuat.
"Saya harap daerah lain juga melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Jembrana karena stunting tidak bisa kita tangani sendiri, harus mengajak semua pihak," tegasnya.
Mahendra pun meyakini seluruh masyarakat Bali memiliki jiwa sosial tinggi, sehingga dengan senang hati akan membantu masyarakat lain yang benar-benar membutuhkan.
"Dan saya yakin banyak orang kita, masyarakat Bali dengan suka cita akan membantu untuk mengatasi persoalan stunting dengan bersedia menjadi bapak/bunda asuh," pungkas Mahendra.
Sebagai informasi, dalam kesempatan ini Tamba dan Mahendra memberikan asupan makanan sehat bagi sejumlah anak stunting serta paket sembako bagi keluarga yang memiliki anak stunting.
(ega/ega)