Indonesia Musik Expo 2023 akan diselenggarakan di Museum Puri Lukisan Ubud, Gianyar, Bali, pada 21-24 September 2023. Tahun ini merupakan perhelatan kelima IMEX digelar.
Program IMEX akan berbentuk pertunjukkan, pameran, pemutaran film, talkshow, demo, konferensi, dan workshop yang menampilkan 12 grup world music bergengsi dari seluruh Nusantara. Di antaranya berasal dari Sumatera, Jakarta, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Baca juga: Penonton Ricuh, Konser SID Dibubarkan Paksa |
Direktur artistik IMEX 2023 dan founder Lokaswara Franki Raden mengatakan IMEX bertujuan untuk memperkenalkan serta menjajakan produk world music Nusantara ke pasar dunia. Caranya dengan mengundang para pelaku atau 'pembeli' produk world music dari seluruh benua datang dan menyaksikan penampilan grup musik pilihan Dewan Kurator IMEX untuk tampil di panggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apresiasi yang didapatkan dari penyelenggaraan tahun lalu, para 'pembeli' yang mewakili seluruh lembaga musik besar dunia mengaku sangat terkesan akan keragaman, kekayaan dan kualitas grup musik yang tampil di panggung IMEX," kata Franki melalui siaran pers yang diterima detikBali, Sabtu (16/9/2023).
Utusan dari Worldwide Music Expo (WOMEX) Christine Semba yang datang tahun 2022 menyatakan kesediaannya untuk bekerja-sama dengan IMEX pada tahun ini. WOMEX adalah lembaga pasar terbesar di dunia untuk genre atau produk 'world music'.
"Dengan adanya kerja sama ini, IMEX melakukan terobosan besar dan menjadi satu-satunya lembaga musik di Indonesia yang berhasil masuk menjadi bagian dari pasar musik dunia yang berpusat di Eropa dan Amerika," lanjut Franki.
Yang bikin seru lagi dari IMEX tahun ini menghadirkan musisi reggae kenamaan Ras Muhammad. Pelantun lagu 'Musik Reggae Ini' itu bakalan tampil beda di IMEX 2023.
Pasalnya, Ras Muhammad akan tampil spesial dengan diiringi Indonesian Traditional Orchestra. Adapun grup peserta dalam IMEX 2023 seperti Eta Margondang dari Sumatera.
Eta Margondang merupakan grup musik Batak yang mampu memainkan segala jenis musik dari wilayah Tapanuli, seperti musik Gondang, Karo, dan Simalungun.
Kemudian ada Sako Sarikat, grup world music yang progresif dari Lampung. Musik mereka berangkat dari tradisi musik Minangkabau yang digarap dengan sentuhan modern.
Dari Jakarta ada Ras Muhamad yang nanti akan berkolaborasi dengan Indonesian National Orchestra (INO). Grup musik yang terdiri dari pemain musik tradisional berbagai daerah yang didirikan oleh Franki Raden pada 2010.
Kemudian dari Jawa ada Sora. Grup musik dari Bandung ini memanfaatkan alat musik angklung sebagai instrumen melodi. Sementara dari Bali akan menampilkan gamelan selonding, yang akan dibawakan oleh Sanggar Gamelan Suling Gita Semara Ubud.
Ada rindik pingitan yang memiliki nuansa gamelan khas Bali dari bambu. Serta Orasare, grup jazz fusion dari Ubud yang banyak menggarap lagu-lagu daerah menjadi music jazz.
(nor/nor)