Pujut merupakan salah satu kecamatan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masih identik dengan keberadaan desa tradisional, adat istiadat, dan norma-norma budaya dalam pola kehidupan masyarakatnya. Salah satunya adalah Gunung Pujut.
Dirangkum dari berbagai sumber, Gunung Pujut menyimpan berbagai peninggalan zaman kuno, salah satunya ialah bekas dua tapak kaki. Bekas tapak kaki tersebut berlubang dengan ukuran panjang kurang lebih 100 sentimeter dan lebar kurang lebih 35 sentimeter.
Selain itu, di Gunung Pujut juga berdiri sebuah masjid yang dikenal dengan nama Masjid Kuno Gunung Pujut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Kuno Gunung Pujut merupakan salah satu situs cagar budaya di Kecamatan Pujut yang menyimpan banyak cerita. Simak selengkapnya berikut ini.
Lokasi
Masjid Kuno Gunung Pujut terletak Gunung Pujut, tepatnya di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Gunung Pujut berada kurang lebih 1 kilometer di sebelah timur Kecamatan Pujut.
Sejarah
Dengan masuknya Kerajaan Pujut dan ajaran Islam, kemudian tempat ibadah pun dibangun. Raja Pujut beserta rakyatnya melakukan ibadah karena sudah menganut agama Islam yang dibawakan oleh Wali dari Jawa.
Dahulu Masjid Kuno Gunung Pujut menjadi lokasi berbagai aktivitas keagamaan, seperti ajaran IslamWatuTelu. Namun, saat ini kompleks bangunan Masjid Kuno Gunung Pujut sudah bukan sebagai sarana aktivitas keagamaan lagi, sehingga diklasifikasikan sebagai monumen mati.
Struktur Masjid Kuno Gunung Pujut
![]() |
Masjid Kuno Gunung Pujut beratap alang-alang, dan dibangun di atas tanah yang berukuran 8,6 meter x 8,6 meter (mendekati 9 meter) yang melambangkan Wali Songo.
Masjid Kuno Gunung Pujut terdiri dari tiang-tiang yang ada memiliki makna tersendiri. Salah satunya adalah tiang sakaguru yang memiliki makna empat perkara yang dijalankan oleh para wali, yaitu Syareat, Tarekat, Hakekat, dan Ma'rifat. Selain itu, terdapat juga tiang-tiang sudut melambangkan empat anasir, yaitu air, api, tanah, dan angin.
Keunikan Masjid Kuno Gunung Pujut
- Masjid Kuno Gunung Pujut memiliki beberapa keunikan tersendiri yang dipercaya oleh masyarakat setempat, yakni:
- Masjid Kuno Gunung Pujut tidak bisa penuh, meskipun saat awal ingin masuk masjid dalam keadaan berdesak-desakan, tetapi perlahan akan terasa longgar.
- Apabila uang kepeng bereng yang terdapat pada puki terjatuh dan diambil orang, maka orang tersebut diyakini akan mengalami musibah dan tidak akan mendapatkan keselamatan.
- Konon, suara bedug dari Masjid Kuno Gunung Pujut bisa terdengar sampai Puyung yang berjarak sekitar 20 kilometer.
- Di puncak Gunung Pujut dipercaya terdapat beberapa kolam gaib. Kolam gaib tersebut tidak dapat dilihat oleh sembarang orang.
Artikel ini ditulis oleh Ni Luh Made Yari Purwani Sasih, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/irb)