Kalender Bali 22 Desember 2022: Tidak Baik untuk Melaksanakan Atiwa-tiwa

Kalender Bali 22 Desember 2022: Tidak Baik untuk Melaksanakan Atiwa-tiwa

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 21 Des 2022 04:12 WIB
Kalender Bali Desember 2022
Wraspati Paing Julungwangi atau Kamis 22 Desember 2022. Ala ayuning dewasa menurut kalender Bali hari ini di antaranya tidak baik melakukan upacara atiwa-tiwa. (Foto: (Istimewa))
Bali -

Wraspati Paing Julungwangi atau Kamis 22 Desember 2022. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini di antaranya tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa.

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa, atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan kesehariannya.

Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ala ayuning dewasa atau hari baik pada Wraspati Paing Julungwangi atau Kamis 22 Desember 2022 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org:

Wraspati Paing Julungwangi atau Kamis 22 Desember 2022

ADVERTISEMENT
  • Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
  • Kala Katemu. Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, mangadakan pertemuan. (Alahing dewasa 3).
  • Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
  • Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
  • Purwani. Tidak baik dipakai dewasa. (Alahing dewasa 2).
  • Taliwangke. Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun, membuat tali ternak. (Alahing dewasa 3).
  • Tutur Mandi. Baik untuk melakukan hal yang bersifat gaib (kedyatmikan), memberikan petuah/nasehat. (Alahing dewasa 3).
  • Pararasan: Laku Bumi, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Kasobagian, Pratiti: Bhawa




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads