Kalender Bali 27 Oktober 2022: Baik untuk Membuka Lahan Pertanian Baru

Kalender Bali 27 Oktober 2022: Baik untuk Membuka Lahan Pertanian Baru

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 26 Okt 2022 04:05 WIB
Saniscara Kliwon Wayang atau Sabtu 1 Oktober 2022. Hari ini bertepatan dengan Tumpek Wayang.
Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 27 Oktober 2022. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan Bali hari ini, di antaranya baik untuk membuka lahan pertanian baru. (Foto: Istimewa)
Bali -

Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 27 Oktober 2022. Ala ayuning dewasa menurut penanggalan kalender Bali hari ini, di antaranya baik untuk membuka lahan pertanian baru.

Seperti diketahui, sistem penanggalan kalender Bali ini merupakan salah satu produk peradaban yang eksistensinya tetap terjaga hingga kini. Selain memuat informasi terkait kalender masehi biasa, kalender Bali juga memuat sejumlah informasi tambahan yang tidak dijumpai pada kalender umumnya.

Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa, atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan kesehariannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhitungan ala ayuning dewasa ini pun menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

Berikut ala ayuning dewasa atau hari baik pada Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 26 Oktober 2022 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org:

ADVERTISEMENT

Wraspati Umanis Sinta atau Kamis 26 Oktober 2022

  • Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
  • Dadig Krana. Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), berenggama. (Alahing dewasa 2).
  • Kala Katemu. Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, mangadakan pertemuan. (Alahing dewasa 3).
  • Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
  • Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
  • Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).
  • Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Suka Pinanggih, Pratiti: Bhawa




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads