Kalender Bali 24 Oktober 2022: Soma Pon Wuku Sinta, Rahina Soma Ribek

Kalender Bali 24 Oktober 2022: Soma Pon Wuku Sinta, Rahina Soma Ribek

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 23 Okt 2022 04:09 WIB
Saniscara Kliwon Wayang atau Sabtu 1 Oktober 2022. Hari ini bertepatan dengan Tumpek Wayang.
Soma Pon Sinta atau Senin 24 Oktober 2022. Hari ini bertepatan dengan rahina Soma Ribek, apa maknanya? (Foto: Istimewa)
Bali -

Soma Pon Sinta atau Senin 24 Oktober 2022. Hari ini bertepatan dengan rahina Soma Ribek.

Rahina Soma Ribek masih merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati yang diperingati setiap hari Senin atau soma pon wuku sinta. Umat Hindu di Bali kembali merayakan Soma Ribek pada Senin, 24 Oktober 2022.

Setelah ilmu pengetahuan diturunkan melalu Saraswati, umat Hindu di Bali melaksanakan pembersihan diri atau penyucian pikiran saat Banyu Pinaruh. Dua hari setelah Saraswati atau sehari setelah Banyu Pinaruh tibalah hari Soma Ribek. Soma Ribek dimaknai sebagai hari penuh karunia urip atau amertha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman resmi PHDI, Soma Ribek menjadi pengingat agar ilmu pengetahuan digunakan dengan bijak, sesuai dharma untuk kemakmuran. Saat Soma Ribek, umat Hindu di Bali memuja Sang Hyang Sri Amrta yang bersemayama di Lumbung.

Beberapa daerah di Bali memiliki tradisi saat Soma Ribek dengan melaksanakan prosesi widhi widhana. Hal itu sebagai bentuk selamatan atau penghormatan terhadap beras di pulu dan padi di lumbung. Prosesi itu sekaligus mengadakan pemujaan terhadap Dewi Sri yang telah memberi kesuburan.

ADVERTISEMENT

Berikut ala ayuning dewasa atau hari baik pada Soma Pon Sinta atau Senin 24 Oktober 2022 berdasarkan perhitungan kalender Bali sebagaimana dikutip dari kalenderbali.org:

Soma Pon Sinta atau Senin 24 Oktober 2022

  • Amerta Dadi. Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur. (Alahing dewasa 4).
  • Banyu Urug. Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur. (Alahing dewasa 3).
  • Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
  • Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
  • Kala Bancaran. Baik untuk membuat senjata, taji, pengiris (pisau besar untuk mengiris atau untuk mengadap nira). (Alahing dewasa 3).
  • Kala Siyung. Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
  • Kala Temah. Tidak baik untuk dewasa ayu. (Alahing dewasa 3).
  • Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 4).
  • Karnasula. Baik untuk membuat kentongan, bajra, kendang, kroncongan (denta sapi dari kayu) dan sejenisnya. Tidak baik untuk membangun rumah tempat tidur, mengadakan rapat atau pertemuan. (Alahing dewasa 3).
  • Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
  • Purwani. Tidak baik dipakai dewasa. (Alahing dewasa 2).
  • Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
  • Sampar Wangke. Tidak baik untuk bersenggama, kalau dilanggar bisa melahirkan bayi yang penuh kesialan dan kemalangan. (Alahing dewasa 4).
  • Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Tresna




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads