.webp)
KemBali Becik melakukan survei terkait emisi gas rumah kaca terhadap 1.011 wisatawan dan 325 pelaku bisnis pariwisata di Bali pada Juli 2023. Ribuan wisatawan yang disurvei itu terdiri dari 438 wisatawan domestik dan 573 wisatawan mancanegara.
Manager Purpose Climate Lab Michelle Winowatan mengungkapkan 64 persen dari total emisi di Bali disumbangkan oleh wisatawan. Menurutnya, emisi CO2 yang dikeluarkan per wisatawan mencapai 0,02479 ton per hari.
"Penting sekali adanya upaya edukasi kepada wisatawan, agar wisatawan lebih sadar dan lebih bertanggung jawab terhadap emisi di Bali," kata Michelle di Potato Head, Seminyak, Kuta, Badung, Bali, Rabu (27/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michelle mengibaratkan emisi yang dihasilkan oleh wisatawan setara dengan berat 21 kelapa. Jika ditotalkan pada rata-rata wisatawan mancanegara yang memilih tinggal di Bali selama 14 hari, maka emisi yang dihasilkan sebesar 0,34709 ton atau seberat 290 butir kelapa.
"Kami menemukan data bahwa wisatawan domestik memilih tinggal di Bali rata-rata 10 hari dan wisatawan nondomestik (mancanegara) memilih tinggal di Bali rata-rata 14 hari," imbuhnya.
Michelle menuturkan hasil survei juga menunjukkan hanya 35 persen pemilik usaha transportasi di Bali yang sadar iklim. Sementara itu, 49 persen pelaku usaha di bidang akomodasi tergolong tidak sadar iklim.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat 5,5 juta MWh listrik telah dikonsumsi di Bali pada 2022. Menariknya, 72 persen dari total konsumsi listrik di Bali digunakan oleh wisatawan.
(iws/gsp)
