
Saat Wartawan Tahu Rencana Serangan AS Gara-gara Masuk Group Chat
Seorang wartawan mengetahui rencana serangan AS terhadap kelompok Houthi gegara tak sengaja dimasukkan ke grup chat. Gedung Putih mengakui adanya kesalahan.
Seorang wartawan mengetahui rencana serangan AS terhadap kelompok Houthi gegara tak sengaja dimasukkan ke grup chat. Gedung Putih mengakui adanya kesalahan.
Gedung Putih mengakui sang wartawan secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat yang membahas rencana serangan AS terhadap Houthi di Yaman.
Menhan AS Pete Hegseth pun buka suara terkait insiden wartawan tidak sengaja masuk ke percakapn grup Signal berisi rencana serangan AS ke Yaman.
Wartawan itu disebut dimasukkan dalam grup pesan teks tempat Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan yang lainnya merencanakan serangan militer di Yaman.
Operasi serangan militer AS di wilayah Yaman, yang diluncurkan lebih dari sepekan lalu, diklaim telah menewaskan sejumlah pemimpin penting kelompok Houthi.
Tentara Israel mengklaim telah mencegat rudal dari Yaman saat ketegangan regional terus meningkat atas dimulainya kembali serangan udara di Jalur Gaza.
Militer Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman pada Kamis (20/3). Houthi mengklaim telah menargetkan bandara Ben Gurion dengan rudal hipersonik.
Para demonstran berunjuk rasa di ibu kota Yaman, Sanaa, mengecam gelombang baru serangan udara AS. Serangan udara AS terhadap Yaman dimulai pada Sabtu malam.
Sedikitnya ada 10 serangan udara AS yang menghantam berbagai wilayah Yaman, termasuk Provinsi Saada yang disebut sebagai tempat persembunyian pemimpin Houthi.
Israel mengatakan sistem pertahanan udaranya, pada Selasa (18/3), telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman.