
Open Trip Jangan Cuma Mau Untung Tanpa Tanggung Jawab
Open trip yang awalnya kegiatan komunitas traveling, menjadi kegiatan bisnis yang muncul masalah kemudian. Pelaku open trip harus bertanggung jawab.
Open trip yang awalnya kegiatan komunitas traveling, menjadi kegiatan bisnis yang muncul masalah kemudian. Pelaku open trip harus bertanggung jawab.
Banyak orang menjual paket wisata open trip secara online plus tour guide atau bahkan tour leadernya. Ternyata ini menyalahi aturan dan banyak masalah muncul.
Lima turis Indonesia yang ditinggal oleh oknum tour leader di Maroko, jadi perhatian netizen. Kejadian seperti ini ikut diantisipasi oleh startup binaan Telkom.
Open trip berbau penipuan dari oknum tour leader terkuak kembali. Satu korban cerita penawaran paket wisata yang jauh di bawah harga pasar, tapi ujungnya apes.
Sebagian traveler mendapat pengalaman buruk saat ikut open trip online. Tour leader wanprestasi, uang pun tidak kembali. Saatnya jadi traveler yang cerdas.
Jangan tergiur dengan open trip yang harganya murah banget. Coba dipikir, yang bikin open trip mau untung dari mana? Bisa-bisa wisatawan dikorbankan.
Usaha open trip online merangkap tour leader yang mengejar ongkos murah, sama bahayanya dengan kasus FIrst Travel. Utang kepada wisatawan bagai lingkaran setan.
Open trip berbasis komunitas traveler, dinilai tidak punya pondasi bisnis yang kuat. Pelaku usaha open trip gali lubang tutup lubang dengan uang wisatawan.
Kasus tour leader IW yang korbannya rugi hampir Rp 200 juta, ternyata baru satu cerita. Para korban lainnya bermunculan dengan jeritan yang sama.
Sudah banyak korban open trip dan tour leader abal-abal. Mereka mesti bersatu lapor ke polisi, supaya pelaku jera dan tidak meraja lela.