
Gegara Vape Remaja Ini Hampir Meninggal, Paru-parunya Mirip Perokok 80 Tahun
Seorang remaja hampir meninggal usai memakai vape selama enam bulan. Kondisi paru-parunya juga seperti seseorang yang sudah berusia 80 tahun. Ini kisahnya.
Seorang remaja hampir meninggal usai memakai vape selama enam bulan. Kondisi paru-parunya juga seperti seseorang yang sudah berusia 80 tahun. Ini kisahnya.
Merokok dan vaping disebut para ahli bisa meningkatkan risiko komplikasi virus Corona COVID-19. Merokok dan vaping terbukti merusak organ vital di tubuh.
Para ahli mengingatkan hanya vaping selama 3 bulan bisa memicu kanker dan penyakit gusi. Bahkan beralih dari rokok ke vape bukanlah pilihan yang tepat.
Baik perokok dan pengguna rokok elektrik berada pada risiko tinggi mengembangkan kondisi paru-paru kronis yang dikaitkan dengan kasus COVID-19 parah.
Julia Itzen (37) didiagnosis alami 'vape lung' setelah vaping selama lebih dari lima tahun. Tetapi ia masih beruntung, lantaran sembuh dari penyakit ini.
Masih terus 'mewabah', kasus penggunaan vape di AS kini menelan korban baru. Dilaporkan korban masih berusia 15 tahun dan menjadi yang termuda.
Video penumpang yang nge-vape di kereta menjadi viral dan mendapatkan banyak hujatan dari netizen. Vaping pun dianggap sebagai ajang panjat sosial (pansos).
Masih ingat dengan wanita viral karena vaping di dalam kereta? Sebelumnya ia pernah berbuat menjijikkan di minimarket dengan minum minuman dan dikembalikan lagi
Viral video penumpang nge-vape di gerbong kereta. Asosiasi Vaper Indonesia menjelaskan kenapa penggunaan rokok elektrik alias vape dilarang di tempat umum.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang yang penyebab terbesarnya adalah merokok.