
AS Batasi Penggunaan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, Ada Apa?
FDA membatasi penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson. Hal ini dilakukan karena adanya temuan kasus pembekuan darah langka.
FDA membatasi penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson. Hal ini dilakukan karena adanya temuan kasus pembekuan darah langka.
Penerima vaksin jenis Janssen (J&J) yang mendapatkan satu kali penyuntikan berhak untuk mendapatkan vaksinasi booster menggunakan vaksin Moderna.
Khusus pengguna Sinovac, riset menemukan sejumlah vaksin COVID-19 yang ampuh melawan Omicron dan Delta. Ada tiga jenis vaksin seperti berikut.
Banyak yang penasaran tentang vaksin Johnson and Johnson lantaran hanya satu kali suntik saja. Tapi itu dulu, sebelum akhirnya semua butuh booster.
Panel ahli untuk CDC menyarankan vaksin COVID-19 Johnson and Johnson hanya dipakai sebagai alternatif. Ini berkaitan dengan laporan efek sampingnya.
Vaksin COVID-19 sekali suntik sudah didistribusikan ke lima wilayah di Indonesia. Di mana saja? Ini penjelasan Kemenkes RI.
Vaksin Janssen sekali suntik yang tiba di Indonesia 12 September lalu belum didistribusikan. Kemenkes RI mengungkap alasannya.
Pakar Imunisasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menilai vaksin Johnson & Johnson lebih praktis jika dialokasikan untuk vaksinasi Covid-19 di daerah terpencil.
Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan 3 vaksin baru yang telah mengantongi emergency use authorization dari Badan POM.
500 ribu dosis vaksin Janssen tiba di Indonesia. Berikut fakta-fakta terkait vaksin Janssen mulai dari perizinan hingga efek samping.