
Sri Mulyani Bicara Soal Risiko Pemilu AS
Perekonomian Indonesia ke depan harus menghadapi berbagai tantangan, terutama dari sisi global. Paling menyorot perhatian adalah tentang Pemilu Presiden AS.
Perekonomian Indonesia ke depan harus menghadapi berbagai tantangan, terutama dari sisi global. Paling menyorot perhatian adalah tentang Pemilu Presiden AS.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menetapkan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya di level 0,5%.
Bank Indonesia (BI) telah memperkirakan bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Desember 2016 nanti.
Dalam sambutannya, Yellen memberi sinyal bahwa kemungkinan bank sentral AS The Fed bakal menaikkan tingkat suku bunganya pada Desember tahun ini.
Probabilitas kenaikan Fed rate pada bulan Desember mendatang semakin kuat. Fed rate akan berada di kisaran 0,5%–0,75%, naik 25 bps dari posisi saat ini.
Bagaimana menyikapi rencana kenaikan suku bunga The Fed? dan apa dampaknya terhadap IHSG? Simak ulasan pengamat pasar modal, Ellen May
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, keputusan The Fed memberi sentimen positif bagi sektor keuangan di tanah air.
Pasar keuangan dunia pada bulan Agustus 2016 bergerak mixed. Ini dipengaruhi oleh ketidakpastian kenaikan Federal Funds Rate (FFR).
Jika ketidakpastian ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin IHSG bisa terus melemah hingga menyentuh level 5.000.
Anjloknya IHSG dinilai Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo sebagai aksi investor menunggu kepastian soal kenaikan suku bunga AS The Fed.