
Sinyal Kenaikan Suku Bunga AS Semakin Kuat
Dolar AS terus menjadi pilihan investor di mana optimisme market di angka 100% untuk kenaikan suku bunga AS 14 Desember mendatang.
Dolar AS terus menjadi pilihan investor di mana optimisme market di angka 100% untuk kenaikan suku bunga AS 14 Desember mendatang.
Trump membeberkan fokus kebijakannya, antara lain dalam sektor perdagangan, imigrasi, energi, pembatasan regulasi, dan juga keamanan nasional.
Dari segi kebijakan Bank Central, terpilihnya Trump diperkirakan akan mempengaruhi arah keputusan The Fed yang semula cenderung Dovish menjadi Hawkish.
Pidato Yellen berdampak pada pelemahan mata uang majors secara keseluruhan.
Proposal Trump untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur diperkirakan akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan inflasi.
Penguatan Dollar index disebabkan oleh antisipasi market pada pidato Jannet Yellen Kamis mendatang ditambah dengan tingginya probabilitas kenaikan suku bunga.
Saham perbankan terkena imbas pertama kali karena spekulasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS alias Fed Fund Rate (FFR).
Nilai tukar rupiah yang anjlok terhadal dolar AS diperkirakan karena rencana The Fed akan menaikkan suku bunga.
Sentimen naiknya suku bunga AS The Federal Reserve (The Fed) diprediksi menjadi penyebab melemahnya rupiah.
Pasca kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45, probabilitas kenaikan suku bunga AS berdasarkan Bloomberg masih bertahan di angka 82%.