
Dinas Citata: Wajar Bu Ami Khawatir, Fondasi Tanah Uruk Tetangga Kecil
Heru mengatakan fondasi tetangga Bu Ami tampak dibangun tanpa perhitungan komprehensif, jadi wajar Bu Ami khawatir urukan itu mengganggu konstruksi rumahnya.
Heru mengatakan fondasi tetangga Bu Ami tampak dibangun tanpa perhitungan komprehensif, jadi wajar Bu Ami khawatir urukan itu mengganggu konstruksi rumahnya.
Buntu sudah dua kali mediasi antara Bu Ami dan tetangganya. Jalan pengadilan disarankan dinas terkait di Pemprov DKI. Namun, Bu Ami masih menunggu Abdurachman.
Pihak Bu Ami akan berembuk terlebih dahulu untuk menentukan apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak. Jalur hukum bakal membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya.
Dinas Citata DKI Jakarta menggelar mediasi untuk menemukan solusi atas tembok rumah Bu Ami yang rawan jebol karena terdesak tanah uruk warga. Mediasi gagal.
Mediasi kedua dimulai. Pihak Bu Ami Hadir, pihak tetangga pemilik tanah uruk, yakni Abdurachman, juga hadir. Akankah solusi ditemukan?
Setelah mediasi 12 Juni pekan lalu gagal, Dinas Citata DKI akan kembali menggelar mediasi, mempertemukan Bu Ami dengan tetangganya, Abdurachman.
Setelah mediasi pertama gagal, Dinas Citata DKI akan mencoba mempertemukan kedua belah pihak, sekali lagi, pekan depan. "Semoga semuanya dapat selesai."
Dinas Citata menyarankan agar Bu Ami menempuh jalur pengadilan. Pihak Bu Ami ingin Citata DKI tidak lepas tangan atas permasalahan dirinya selaku warga Jakarta.
Dinas Citata DKI menyarankan Bu Ami mencari keadilan lewat meja hijau bila jalur mediasi gagal. Soalnya di mediasi hari ini, tetangga Bu Ami tak hadir.
Dinas Citata mempertemukan kedua belah pihak untuk menemukan solusi atas kasus tembok rumah Bu Ami yang rawan jebol karena tanah uruk tetangga.