
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Asosiasi ojol Garda Indonesia menolak rencana kenaikan tarif 8-15%. Mereka khawatir akan dampak inflasi dan menurunnya minat konsumen.
Asosiasi ojol Garda Indonesia menolak rencana kenaikan tarif 8-15%. Mereka khawatir akan dampak inflasi dan menurunnya minat konsumen.
Aan menyampaikan, Kemenhub akan mendengarkan masukkan dari semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
Rencana kenaikan tarif ojol 8-15% oleh Kemenhub menuai pro dan kontra. Beberapa driver khawatir pelanggan beralih ke ojek lokal yang lebih murah.b
Maxim Indonesia buka suara soal wacana kenaikan tarif perjalanan sebesar 8-15%.
Beredar kabar tarif ojek online akan naik. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan rencana kenaikan tarif ojol itu belum menjadi keputusan final.
Asosiasi menolak rencana kenaikan tarif ojol 8-15%. Mereka minta pemangkasan potongan aplikasi, bukan tarif, untuk mencegah dampak negatif bagi konsumen.
Kemenhub klarifikasi kabar kenaikan tarif ojol hingga 15%. Dirjen Perhubungan Darat menyatakan keputusan masih dalam kajian dan melibatkan semua pihak.
Rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) belum menjadi keputusan final.
Rencana kenaikan tarif ojek online 8-15% di Mataram membuat warga beralih ke ojek lokal yang lebih terjangkau. Konsumen mencari alternatif hemat.
Kemenhub berencana menaikkan tarif ojek online 8-15%. Ekonom Piter Abdullah menilai dampak kenaikan perlu dipertimbangkan untuk pengemudi dan penumpang.