
Tahu-Tempe Eksis Lagi, tapi Harga Naik!
Tahu dan tempe sempat menghilang dari pasaran selama 3 hari, yakni pada 1-3 Januari 2021.
Tahu dan tempe sempat menghilang dari pasaran selama 3 hari, yakni pada 1-3 Januari 2021.
Setelah tiga hari menghilang di mana-mana, tepatnya pada 1-3 Januari kemarin, tahu dan tempe kini kembali lagi di pasaran.
Perajin tahu di Purwogondo, Kartasuro, Sukoharjo, melakukan mogok produksi. Aksi tersebut merupakan buntut dari mahalnya harga kedelai.
Bukan hanya orang Indonesia saja, orang-orang asing dari berbagai negara ini pun juga doyan makan olahan tempe. Ada tempe penyet hingga tempe goreng.
Kini, para pedagang makanan sudah mulai kembali menjual tahu dan tempe. Seperti Darti, seorang pemilik warung nasi yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Indonesia sebagai negara dengan konsumsi kedelai terbesar di dunia setelah China. ironisnya bahan baku untuk tahu-tempe tersebut justru masih banyak diimpor.
"Ada kenaikan Rp 1.000/potong," ungkap seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Gondangdia, Slamet Riadi.
Tempe dan tahu saat ini sulit ditemukan di pasaran. Penyebabnya adalah aksi mogok yang dilakukan para perajin dalam beberapa hari terakhir.
Naiknya harga kedelai disinyalir menjadi alasan para produsen tempe dan tahu mogok selama 3 hari. Kementan mengungkap biang kerok harga kedelai meroket
Kasubdit Kedelai Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Mulyono memaparkan strategi pihaknya untuk menekan impor kedelai.