
Berburu Oksigen Masih Susah! Warga Harus Antre Mengular Berjam-jam
Kebutuhan oksigen saat ini masih tinggi. Tak hanya di rumah sakit, hal itu pun sudah terlihat di beberapa depot pengisian ulang tabung gas oksigen di Jakarta.
Kebutuhan oksigen saat ini masih tinggi. Tak hanya di rumah sakit, hal itu pun sudah terlihat di beberapa depot pengisian ulang tabung gas oksigen di Jakarta.
Pelaku memanfaatkan kelangkaan tabung oksigen untuk penipuan. Mereka seolah-olah menjual oksigen dan menawarkan dengan harga tinggi.
Para pelaku memanfaatkan kelangkaan tabung oksigen di tengah pandemi COVID-19 dan menjualnya dengan harga Rp 750 ribu.
Bukalapak mengungkapkan transaksi tabung oksigen dan oximeter di platformnya meningkat dua kali lipat dibandingkan dua minggu lalu.
Kemenperin mengamankan produksi dan distribusi gas oksigen medis untuk menanganan pandemi. Beberapa industri digandeng untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat ini permintaan oksigen melejit dari 6 ton menjadi 3.000 ton. Berikut beberapa langkah yang tengah diupayakan pemerintah agar keadaan ini dapat teratasi.
Pemerintah RI menerima sumbangan 500 ton oksigen dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP),
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) membawa persoalan tingginya harga obat terapi COVID-19 dan alat kesehatan seperti tabung oksigen ke ranah hukum.
"Kalau kita impor 2.000-5.000 botol gas itu terlalu hebohlah,"
Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengklaim produksi oksigen dalam negeri cukup untuk memenuhi keterbatasan. Lalu, kenapa sampai langka?