
Permintaan Maaf Israel Usai Setahun Tewasnya Jurnalis Al Jazeera
Israel akhirnya meminta maaf atas tewasnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Permintaan maaf disampaikan setahun setelah insiden tersebut.
Israel akhirnya meminta maaf atas tewasnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Permintaan maaf disampaikan setahun setelah insiden tersebut.
Permintaan maaf itu disampaikan setahun usai jurnalis veteran itu tewas akibat tembakan di belakang kepalanya saat meliput operasi militer Israel di Tepi Barat.
PM Israel Yair Lapid membela tentaranya yang diduga menembak mati jurnalis Abu Akleh. Dia menyebut tidak akan mengadili tentara tersebut.
PM Israel Yair Lapid menolak untuk menuntut tentara Israel yang diduga telah menembak mati jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh dalam operasi militer.
Penyelidikan Israel menyimpulkan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang tewas pada Mei lalu, kemungkinan ditembak secara tidak sengaja oleh tentara Israel.
Israel akan lanjutkan penyelidikan terkait asal peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh. Sebelumnya AS gagal mengidentifikasi peluru itu.
AS mendesak pertanggungjawaban Israel atas tewasnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh usai ditembak pasukan pertahanan Israel (IDF).
Palestina menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera kepada Amerika Serikat. Tindakan itu untuk membuktikan peluru itu ditembakkan oleh Israel.
Pihak kepolisian Israel menutup penyelidikan terkait kericuhan yang sempat terjadi saat pemakaman wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh.
Sejumlah seniman di kota Jenin menggelar pameran sederhana untuk mengenang perjuangan sosok Shireen Abu Aqleh. Begini potretnya.