
'Jangan Bayar Tebusan, Korban Petya Masih Bisa Diselamatkan'
id-SIRTII mengimbau agar korban Petya tidak membayar tebusan yang diminta pelaku serangan. Pasalnya data korban masih bisa diselamatkan.
id-SIRTII mengimbau agar korban Petya tidak membayar tebusan yang diminta pelaku serangan. Pasalnya data korban masih bisa diselamatkan.
Ada yang menilai Petya adalah Ransomware, tapi melihat sifatnya yang merusak lantas dianggapnya Wiper. Jadi Petya itu masuk golongan mana?
Serangan ransomware bernama Petya tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai negara. Lantas apakah malware ini sudah menyerang Indonesia?
Cukup banyak negara yang terkena serangan Ransomware baru bernama Petya. Mayoritas korbannya menggunakan sistem operasi Windows 7.
Ransomware kembali berulah, sejumlah negara pun menjadi korbannya. Kendati sejumlah pihak coba mengatasi, malware ini diyakini tidak akan berhenti beraksi.
Serangan ramsomware bernama Petya belum berhasil dilumpuhkan sejauh ini. Namun perusahaan keamanan siber terus berupaya mencari 'obat penawarnya'.
Sebuah ransomware menyerang lebih dari 153 server Linux milik sebuah perusahaan hosting situs web asal Korea Selatan.
Windows XP dituding jadi pangkal permasalah menyebarnya ransomware WannaCry, karena ada lubang keamanan menganga yang sudah tak diperbarui oleh Microsoft.
Meski sangat mengganggu, ternyata ada juga pembuat ransomware yang punya rasa kasihan terhadap korbannya. Contohnya pada kasus ransomware ThunderCrypt ini.
Ransomware WannaCry sempat bikin heboh. Namun, Menkominfo Rudiantara memastikan Indonesia kini sudah aman dari serangan tersebut. Tapi, apa benar demikian?