
Warga Sambat Kera Ekor Panjang Rusak Tanaman di Lereng Merapi di Boyolali
Serangan kera ekor panjang sudah semakin meresahkan warga Boyolali, di wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur. Kera rusak tanaman hingga curi pakan ternak.
Serangan kera ekor panjang sudah semakin meresahkan warga Boyolali, di wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur. Kera rusak tanaman hingga curi pakan ternak.
Mbah Wagiyem (70) warga Karanggede, Boyolali adalah salah satu korban yang diserang monyet hingga terluka. Dia saat itu hendak memasak di rumahnya.
Gunung Tidar yang berada di pusat Kota Magelang menjadi salah satu titik dengan populasi monyet ekor panjang. Tak pernah ada kasus penyerangan monyet di sana.
Kawanan monyet hidup harmonis di kawasan pemukiman warga di Banyumas. Di balik itu, ada legenda monyet di sana merupakan jelmaan santri nakal dari Kyai Saka.
Berbeda dengan monyet-monyet yang menyerang warga di Boyolali. Di Banyumas, ratusan monyet ekor panjang hidup berdampingan dengan warga tanpa masalah berarti.
Populasi monyet liar di Boyolali meningkat cepat dan sulit dikendalikan. Hal ini, menurut pakar dari UGM jadi pertanda populasi predator yang semakin langka.
Opsi menembak monyet yang menyerang warga dinilai bukan solusi yang tepat. Seharusnya Indonesia punya manual untuk warga saat berhadapan dengan monyet.
Pemerintah pertimbangkan opsi kebiri dan menembak mati monyet yang menyerang warga di Boyolali. Pakar dari UGM menilai langkah itu tak menyelesaikan masalah.
Aksi monyet menyerang manusia di Boyolali bukanlah hal yang pertama kali. Pemerintah diminta cari solusi untuk menangani masalah ini.
Direktur Konservasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Arnold Sitompul mengatakan, tembak mati dan kebiri adalah langkah terakhir.