
Live! e-Life: 'Kiat Berdamai dengan Sekolah Online Si Kecil'
Sejak pandemi COVID-19 melanda setahun lalu, sekolah wajib dilakukan secara online. Tentu hal ini menyebabkan banyak orang tua dan anak yang bingung.
Sejak pandemi COVID-19 melanda setahun lalu, sekolah wajib dilakukan secara online. Tentu hal ini menyebabkan banyak orang tua dan anak yang bingung.
Di hari pertama putranya sekolah online, seorang bapak membuatkan kantin jajan kecil-kecilan. Untuk membeli jajannya, si anak harus menyetor tugas dan hafalan.
P2G mengungkap 43,9% orang tua setuju dengan pembelajaran tatap muka. Tingginya animo para orang tua ini karena merasa anaknya sudah jenuh belajar di rumah.
Kecil kemungkinan sekolah tatap muka diselenggarakan di Ibu Kota. Sebab, kasus Corona di DKI masih menunjukan tren naik terus alias berkurva menanjak.
Murid ini tetap rajin belajar dan selalu sekolah online, meski ia harus belajar di pinggir jalan sambil mengantarkan makanan pesanan orang.
Relawan di India menggelar kelas untuk membantu anak-anak belajar online. Minimnya teknologi membuat anak-anak ini sulit untuk sekolah secara online.
PGRI mengatakan berdasarkan riset yang dilakukan Kemendikbudristek, pembelajaran jarak jauh membuat hasil belajar siswa menurun. Kendalanya adalah internet.
Nadiem Makarim mengatakan selama pandemi COVID-19, teknologi sangat berperan dalam kelangsungan pendidikan.Tapi, belum bisa gantikan pembelajaran tatap muka.
Pemerintah menyediakan program Belajar dari Rumah di TVRI untuk seluruh siswa di Indonesia. Apa jadwal belajar dari Rumah pada hari ini untuk SD dan PAUD?
Sejumlah adaptasi dilakukan di masa pandemi COVID-19. Salah satunya melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring guna cegah penyebaran virus Corona.