
Satelit Satria-1 Sudah Terisi 70%, Internet Tembus Pelosok RI
Bakti Komdigi mengungkap kapasitas Satelit Satria-1 telah mencapai 70% di 2025, yang mendukung ketersediaan akses internet di daerah 3T dan layanan publik.
Bakti Komdigi mengungkap kapasitas Satelit Satria-1 telah mencapai 70% di 2025, yang mendukung ketersediaan akses internet di daerah 3T dan layanan publik.
Menteri Meutya Hafid mengungkapkan perkembangan proyek satelit Satria-2 di tengah gempuransSatelit LEO seperti Starlink dan Amazon Kuiper yang akan masuk ke RI.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperluas akses internet di daerah 3T dengan infrastruktur dan literasi digital untuk masyarakat pakai Satria-1.
Menkomdigi Meutya Hafid meninjau Stasiun Bumi Satria-1 di Kupang. Di lokasi ini, ia memantau perkembangan satelit pemerintah dalam pemerataan akses internet RI.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Komdigi menargetkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) menjangkau 20 ribu titik sampai akhir 2024.
Menkomdigi Meutya Hafid melakukan kunjungan kerja perdana dengan mengecek sinyal internet di Indonesia bagian timur.
Bakti Kominfo memastikan proyek Satelit Republik Indonesia kedua atau Satria-2 yang dirancang sebagai satelit kembar ini akan tetap berlanjut.
Sekolah di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapatkan internet dari Satelit Satria-1. Kecepatannya mencapai 190-an Mbps. Oke banget nih!
Menjelang perayaan HUT ke-79 RI di IKN Nusantara, 15 lokasi akses internet Bakti Kominfo sudah on air. Hal itu tentu akan membantu masyarakat sekitar.
UK Export Finance berkomitmen akan menguncurkan investasi untuk proyek Satelit Republik Indonesia (Satria) generasi dua atau Satria-2 sebesar USD 860 juta.