
Satelit Satria-1 Perkuat Jaringan Internet di 37 Ribu Titik Wilayah 3T
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Satria-1 telah mencapai slot orbit. Satria-1 akan memancarkan akses internet sekitar 5 Mbps per titiknya.
Satelit Satria-1 bukan hanya memudahkan pelayanan pendidikan dan kesehatan saja, tetapi juga akan memudahkan pelayanan lainnya.
Satria-1 merupakan satelit super canggih pertama yang sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia.
Indonesia telah meluncurkan satelit telekomunikasi sejak 1976. Kian tahun, jumlah satelit milik Indonesia makin bertambah.
Uji coba koneksi Satria-1 berjalan sukses. Ini artinya satelit berkapasitas 150 Gbps ini siap hadirkan internet di fasilitas publik daerah 3T.
Diklaim, satelit ini dapat mengawasi beberapa aset penting milik Amerika Serikat seperti Gedung Putih, Pentagon sampai Kapal Induk AS.
Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar ungkap beroperasinya Satelit Satria-1 tidak langsung menyelesaikan persoalan konektivitas di RI. Kenapa?
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo menargetkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) dapat beroperasi pada 29 Desember 2023.
Ketua Satgas Bakti Kominfo tak mempermasalahkan jumlah titik layanan Satria-1 mengalami pengurangan dari 150 ribu titik menjadi 37 ribu titik.