
SARS Mewabah Lalu Lenyap Tak Berbekas, Mungkinkah Terjadi pada COVID-19?
Wabah SARS sempat mewabah beberapa waktu lalu dan kini lenyap tanpa bekas. Apakah hal yang sama juga bisa terjadi pada COVID-19?
Wabah SARS sempat mewabah beberapa waktu lalu dan kini lenyap tanpa bekas. Apakah hal yang sama juga bisa terjadi pada COVID-19?
Di media sosial beredar pesan yang menyebut Corona adalah penyakit karena bakteri dan bisa disembuhkan dengan obat antibiotik. Ini faktanya.
Diketahui, virus penyebab COVID-19 dan SARS berasal dari keluarga virus yang sama, yaitu coronavirus dengan masa inkubasi 1-14 hari. Lalu apa beda keduanya?
Vaksin untuk mengatasi virus Corona sampai saat ini masih belum ditemukan. Namun, peneliti asal AS ini minta untuk tidak terlalu diharapkan.
Menristek Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa daya tular virus Corona berjenis SARS-CoV-2 20 kali lebih kuat daripada virus SARS berjenis SARS-CoV-1.
Temuan baru di Swiss menyebut antibodi dari pasien sembuh SARS bisa bantu melawan virus Corona. Satu kandidat yang terpilih dikenal dengan nama S309.
Penelitian berbagai macam terapi untuk virus Corona terus berkembang. Laporan terakhir menyebut peneliti menemukan antibodi COVID-19 pada mantan pasien SARS.
Kebijakan Lockdown di China jadi salah satu rujukan untuk menahan COVID-19. Di baliknya, ada filosofi tembok yang lekat dengan budaya China.
Di media sosial viral potongan video dari sinetron komedi Bajaj Bajuri. Netizen menyebut Bajaj Bajuri telah meramal kedatangan virus Corona 17 tahun lalu.
Tanggal 3 Mei 2003, China gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita untuk kedua kalinya. Itu gara-gara wabah penyakit SARS.