
Eks Menhan Ryamizard: PKI Sudah Bubar, Tapi Kita Tetap Waspada
Mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bicara akan adanya perang jenis baru yang mempengaruhi hati dan pikiran rakyat. Dia juga bicara tentang bahaya PKI.
Mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bicara akan adanya perang jenis baru yang mempengaruhi hati dan pikiran rakyat. Dia juga bicara tentang bahaya PKI.
Eks Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan kekecewaannya terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Universitas Pertahanan (Unhan) memberikan gelar doktor kehormatan honoris causa kepada eks Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu
Mantan Menhan Ryamizard mendoakan Indonesia dapat mengatasi situasi saat ini. Ryamizard prihatin dengan keadaan bangsa, terutama terhadap moralitas anak muda.
"Zaman jahiliah bunuh-bunuhan anak perempuan, segala macam, begitu. Tapi kalau sekarang ini lebih," kata Ryamizard Ryacudu.
Eks Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpesan agar Reuni Akbar 212 berjalan tertib dan damai. Ia juga berharap orasi mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam diskusi itu Ryamizard berbicara bela negara yang harus ditanamkan dalam diri setiap anak bangsa.
Eks Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu jadi pembicara dalam bedah buku 'PKI, Dalang & Pelaku Kudeta G30S/PKI'. Dirinya meminta masyarakat untuk waspada.
"Sekarang kita berhadapan dengan teroris khilafah-khilafah itu dia mendompleng lagi. Hati-hati itu, hati-hati," kata Ryamizard.
Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, BNPT menampik isu bahwa ada tiga persen anggota TNI terpapar radikalisme.