
Ketua DPRD Surabaya Sebut Risma Sujud ke IDI untuk Tanggung Kesalahan Warga
Wali Kota Risma bersujud kepada para tenaga medis yang menangani kasus COVID-19. Ia sujud setelah mendengar paparan tentang RSU dr Soetomo yang overload.
Wali Kota Risma bersujud kepada para tenaga medis yang menangani kasus COVID-19. Ia sujud setelah mendengar paparan tentang RSU dr Soetomo yang overload.
Wali Kota Risma kerap bersujud saat mengekspresikan rasa terima kasih atau permohonan maaf kepada seseorang. Kini ulama menyarankan Risma tidak mengulanginya.
Sujud dan nangis yang dilakukan Wali Kota Risma di hadapan IDI Surabaya, tidak dilakukan pertama kali. Selama dua periode menjabat, Risma melakukan 3 kali.
Aksi Wali Kota Risma sujud di kaki Ketua Tim Pinere RSU dr Soetomo, dr Sudarsono menjadi perbincangan. Lalu bagaimana pandangan ulama mengenai aksi Risma itu?
Wali Kota Risma sujud di kaki Ketua Tim Pinere RSU dr Soetomo, dr Sudarsono. Aksi itu terjadi saat audiensi bersama IDI Jatim dan Surabaya.
RSU dr Soetomo disebut menolak bantuan dari Pemkot Surabaya. Dirut RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi menyebut bantuan di rumah sakitnya sudah banyak.
Jumlah pasien di RSU dr Soetomo mencapai 1.097 pasien. Dirut Soetomo, dr Joni Wahyuhadi blak-blakan buka data berapa pasien Surabaya yang dirawat di Soetomo.
Pemkot Surabaya menjelaskan mengapa RSU Soetomo overload pasien COVID-19. Rumah sakit itu overload karena pasien baru bisa pulang usai 2 kali negatif tes swab.
Risma berharap warganya terinfeksi COVID-19 dirawat di RSU dr Soetomo. Risma pun menangis dan sujud saat audiensi bersama IDI Surabaya. Ini kata Dirut Soetomo.
Risma sujud setelah mendapat keluhan dari Sudarsono bahwa RSU dr Soetomo overloaded dan tak bisa terima pasien COVID-19. Berikut ini penjelasan dr Sudarsono.