
Kenalkan, Wanita yang Hadirkan Obat Antivirus ke Dunia
Sekitar 50 tahun lalu, ilmuwan tidak percaya ada obat yan cara kerjanya berfungsi sebagai antivirus. Sosok wanita inilah yang memperkenalkannya ke dunia.
Sekitar 50 tahun lalu, ilmuwan tidak percaya ada obat yan cara kerjanya berfungsi sebagai antivirus. Sosok wanita inilah yang memperkenalkannya ke dunia.
Riset obat COVID-19 di berbagai negara tengah dikembangkan. Ada beberapa yang diklaim memberikan efek menjanjikan. Berikut rangkumannya.
Apakah obat Corona sudah ditemukan? Pertanyaan tersebut mungkin kerap muncul di benak sebagian orang di masa pandemi ini. Berikut perkembangannya di dunia.
Sebuah perusahaan telah meneliti obat cacing untuk mengatasi pasien COVID-19. Bahkan obat ini disebut-sebut lebih berpotensi dibandingkan remdesivir.
Remdesivir diketahui jadi kandidat pengobatan potensial bagi pasien COVID-19. Sayangnya obat ini justru dijual secara ilegal di pasar gelap seharga Rp 7 Juta.
Menanggapi aksi borong AS, pemerintah Jerman menyatakan punya cukup stok obat Covid-19, Remdesivir. Jerman mengatakan sudah menyiapkannya jauh-jauh hari.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan memborong suplai obat remdesivir untuk pasien Corona. Ini membuat negara-negara lain tak bisa menggunakannya.
Pemerintah Amerika Serikat telah memborong hampir semua pasokan obat remdesivir untuk khalayak dunia. Namun, anggota DPR AS mengatakan "harganya keterlaluan".
Fantastis! Remdesivir, obat antivirus yang digunakan untuk mengobati pasien Corona akan dijual seharga Rp 33 juta untuk pasien yang dirawat 5 hari.
Remdesivir akhirnya dapat persetujuan bersyarat untuk digunakan pada pasien Corona di Eropa. Ini dilakukan untuk memenuhi ketersediaan obat Corona.