
Diklaim Ampuh, FDA Akan Setujui Remdesivir Sebagai Obat Bagi Pasien Corona
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat (AS) berencana untuk menyetujui remdesivir sebagai pengobatan untuk pasien COVID-19.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat (AS) berencana untuk menyetujui remdesivir sebagai pengobatan untuk pasien COVID-19.
Antivirus remdesivir disebut memiliki dampak signifikan yang mampu mempercepat waktu pemulihan pasien virus Corona 31% lebih cepat.
Gilead mengatakan hasil uji coba obat Corona menunjukkan 50 persen pasien yang diobati remdesivir membaik. Lebih dari 50 persen pulang dari RS selama 2 minggu.
Data tentang efek Remdesivir berasal dari uji coba terhadap lebih dari 1.000 pasien di AS.
Remdesivir gagal dalam uji coba pengobatan virus Corona COVID-19. Ini diketahui setelah WHO mengunggah naskah hasil penelitian yang kemudian ditarik kembali.
Ilmuwan dunia sedang berlomba-lomba menciptakan obat untuk virus Corona COVID-19. Berikut laporan terkini status penelitian 9 obat yang sedang diteliti.
Uji klinis remdesivir kepada pasien virus Corona menunjukkan hasil yang positif. Bahkan sebagian besar pasien diizinkan pulang kurang dari seminggu perawatan.
Ratusan pasien virus Corona sembuh saat uji coba antivirus Ebola, yaitu remdesivir. Mereka berhasil pulih dari gejala demam dan masalah pernapasan.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memilih Malaysia sebagai salah satu tempat uji coba Remdesivir. Obat ini diklaim efektif mengobati virus corona.
Saat virus corona merebak di China pada bulan Januari dan Februari, peneliti terus melakukan uji klinis obat dari penyakit tersebut.