
Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan Rektor Nonaktif UP di Kasus Dugaan Pelecehan
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno di kasus dugaan pelecehan seksual.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno di kasus dugaan pelecehan seksual.
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, terlapor dugaan pelecehan terhadap 2 perempuan, menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri hari ini.
Rektor nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno mengaku siap divisum di RS Polri, Jumat (21/3) besok terkait laporan dugaan pelecehan.
Visum et Repertum Psikiatrikum (VeRP) terhadap rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno. Hal ini dilakukan lantaran Edie Toet sakit.
"Oh, dari Universitas Pancasila sampai dengan saat ini tidak, tidak ada perlindungan kepada para korban, tidak ada," kata pengacara korban, Amanda Mantovani.
"Sekarang kondisi kedua klien saya atau korban kondisinya belum stabil. Mereka masih mungkin setiap hari masih merasa waswas di hatinya mereka," kata Amanda.
Polisi menerima dua laporan dugaan pelecehan dengan terlapor Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno. Ada 15 saksi yang sudah diperiksa.
Rektor UP nonaktif menilai pelaporan terhadap dirinya soal dugaan pelecehan berkaitan dengan pemilihan rektor selanjutnya. Dia menyiapkan langkah hukum.
Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno dipanggil polisi lagi pada 5 Maret 2024 untuk diperiksa terkait dugaan pelecehan ke bawahannya.
Rektor Universitas Pancasila Nonaktif, ETH, dijadwalkan diperiksa soal dugaan pelecehan, Kamis (29/2) besok. ETH siap menghadiri pemeriksaan tersebut.