
FDA: Pulse Oximeter Bukan Alat Pendeteksi Virus Corona
Pulse oximeter, alat mengukur kadar oksigen dalam darah, tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis atau mendeteksi COVID-19. Ini alasannya.
Pulse oximeter, alat mengukur kadar oksigen dalam darah, tidak boleh digunakan untuk mendiagnosis atau mendeteksi COVID-19. Ini alasannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedoman perawatan pasien COVID-19. Salah satu poinnya adalah rekomendasi oximeter untuk yang isolasi mandiri.
Pedoman baru WHO mewajibkan pasien isolasi mandiri COVID-19 memiliki pulse oximeter. Lalu, bagaimana cara baca oximeter yang tepat?
Untuk memantau kondisi kesehatan mereka, WHO mewajibkan pasien Corona yang isolasi mandiri wajib memiliki pulse oximeter. Berapa harga alat ini?
WHO kini mewajibkan penggunaan pulse oximeter untuk pasien isolasi mandiri COVID-19. Kenali fakta-fakta oximeter yang perlu kamu tahu.
WHO kini wajibkan penggunaan pulse oximeter atau oksimeter untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Bagaimana cara kerjanya?
WHO mengeluarkan pedoman baru soal perawatan COVID-19. Salah satunya, mereka yang menjalani isolasi di rumah wajib memiliki pulse oximeter.
Happy hypoxia merupakan kondisi berbahaya yang kerap tidak disadari pada pasien COVID-19. Alat sederhana pulse oximeter bisa membantu mendeteksi kondisi ini.
Happy hypoxia diwaspadai karena berisiko fatal pada pasien COVID-19. Dokter menyarankan deteksi awal gejala ini dengan alat oximeter. Bagaimana cara kerjanya?
Hapyy Hypoxia terjadi merata di semua RS yang menangani pasien Corona di Jawa Tengah. Gejala atau kasus Happy Hypoxia cukup berbahaya dan bisa berakibat fatal.