
Strategi Ulang "Gotong Royong" POP: Usulan untuk Mendikbud
Hari-hari ini kita menyaksikan kontroversi seputar Program Organisasi Penggerak (POP), salah satu program unggulan Kemendikbud di bawah Nadiem Makarim.
Hari-hari ini kita menyaksikan kontroversi seputar Program Organisasi Penggerak (POP), salah satu program unggulan Kemendikbud di bawah Nadiem Makarim.
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) meminta Mendikbud Nadiemmendatangi sekolah NU, Muhammadiyah dan PGRI atas polemik Program Organisasi Penggerak.
Mendikbud Nadiem Makarim bersilaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah. Nadiem Makarim kembali meminta maaf atas Program Organisasi Penggerak (POP).
KPK masih mengkaji Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kemendikbud. KPK juga menampung sejumlah keluhan dari berbagai elemen mengenai program tersebut.
Mendikbud Nadiem Makarim melakukan sejumlah evaluasi terhadap Program Organisasi Penggerak. Ia menyebut dalam proses evaluasi akan melibatkan pihak ekstenal.
KPK berencana mengundang Mendikbud Nadiem Makarim untuk membahas persoalan Program Organisasi Penggerak. KPK mengaku bakal membantu menyelesaikan masalah POP
PP Muhammadiyah menegaskan tetap tidak akan bergabung lagi dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud, meskipun Mendikbud Nadiem telah meminta maaf.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta maaf terhadap Muhammadiyah, PBNU, dan PGRI terkait Program Organisasi Penggerak (POP).
Nadiem Makarim mengatakan Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation sepakat tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Dia hanya mengatakan 'tenang saja semua yang ada akan tetap diikutkan, jangan khawatir', tanpa kejelasan substansinya," kata Ketum PB PGRI, Unifah.