
Beda Pajak Mobil Listrik Buatan Indonesia vs Mobil Listrik Impor
Berikut ini perbedaan pajak yang dibebankan terhadap mobil listrik buatan lokal vs mobil listrik impor di Indonesia.
Berikut ini perbedaan pajak yang dibebankan terhadap mobil listrik buatan lokal vs mobil listrik impor di Indonesia.
BYD dkk wajib memproduksi mobil di Indonesia tahun depan. Setelah produksi di Indonesia, berikut ini deretan pajak yang bakal dikenai ke BYD dkk itu.
Mobil listrik yang diimpor secara utuh seperti BYD hingga AION seharusnya dikenakan pajak hingga 77 persen. Namun berkat insentif, pajak jadi cuma segini.
Masyarakat yang baik sudah pasti harus taat pajak. Berikut pajak yang harus dibayarkan saat punya kendaraan baru.
Mobil di bawah Rp 400 juta masih kena PPnBM. Padahal, mobil dengan harga di bawah Rp 400 juta itu dianggap bukan lagi barang mewah.
Mobil di bawah Rp 400 juta diusulkan agar tak dikenai PPnBM. Selain PPnBM, mobil di bawah Rp 400 juta itu juga masih harus bayar pajak tahunan.
Mobil listrik dan mobil hybrid sama-sama dapat insentif pajak. Tapi besarannya berbeda. Berikut ini perbandingan pajak mobil listrik dan mobil hybrid.
Pajak mobil di Indonesia dinilai tinggi. Saking tingginya, bahkan sempat menuai komplain dari Amerika.
Mobil di bawah Rp 400 juta masih dibebankan PPnBM. Tak cuma itu, setiap tahun juga mobil harus membayar pajak.
Komponen pajak yang dibebankan terhadap mobil baru cukup tinggi. Sebagai gambaran, mobil keluar pabrik dibanderol Rp 100 juta, sampai konsumen jadi Rp 150 juta.