
Penampakan Pin Emas Anggota DPRD DKI yang Jadi Kontroversi
Pin emas yang disiapkan untuk anggota terpilih DPRD DKI dengan anggaran Rp 1,3 miliar ditolak oleh PSI. Begini penampakan pin emas itu
Pin emas yang disiapkan untuk anggota terpilih DPRD DKI dengan anggaran Rp 1,3 miliar ditolak oleh PSI. Begini penampakan pin emas itu
"Nggak gede segitu mah. DKI anggarannya banyak kok," ucap Ketua Fraksi PAN-Demokrat DKI Taufiqurrahman soal anggaran Rp 1,3 M untuk pin emas anggota DPRD DKI.
"Sebaiknya jangan (dijual), selama mereka jadi anggota Dewan. Idealnya ini kan untuk atributnya mereka," ucap Sekwan DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi.
PSI meminta agar pin emas untuk anggota DPRD DKI diganti jadi kuningan. Namun, DPRD DKI tak bisa memenuhi permintaan itu.
Ima juga menolak pin emas DPRD DKI tersebut. Dia berencana mengembalikan atau menyumbangkan pin tersebut.
PSI menolak pemberian pin berbahan dasar emas bagi anggota DPRD DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024. Mereka mengusulkan agar bahan dasar pin diganti.
"Kalau mencari popularitas, memang begitu, sekalian dong tolak terima gaji kalau begitu...," kata M Taufik.
"...Kami usulkan pin emas diganti pin kuningan atau bahan dasar lain yang lebih murah dan manfaat anggarannya," kata Idris.
"Anggota Dewan itu pelayanan. Kami menolak dan kami tidak akan menggunakan pin bahan emas," kata Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest.
DPRD DKI Jakarta menganggarkan Rp 1,3 miliar untuk pengadaan pin emas. Masing-masing anggota DPRD DKI Jakarta akan mendapat dua pin emas seberat 5 dan 7 gram.