
Dukung Pilkada Tak Ditunda, Ini Alasan dan Saran LSI Denny JA
LSI Denny JA mendukung Pilkada 2020 tidak ditunda meski pandemi Corona masih ada. LSI Denny JA pun memberikan saran atau usulan berdasarkan hasil risetnya.
LSI Denny JA mendukung Pilkada 2020 tidak ditunda meski pandemi Corona masih ada. LSI Denny JA pun memberikan saran atau usulan berdasarkan hasil risetnya.
Desakan untuk menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 terus mencuat. Salah satunya datang dari Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan kandidat yang melanggar protokol kesehatan untuk disanksi pembatalan atau diskualifikasi dari Pilkada 2020.
Presiden Jokowi memutuskan Pilkada 2020 tetap jalan terus di tengah pandemi. Meski begitu, Jokowi disebut tetap mendengarkan masukan dari PBNU dan Muhammadiyah.
Pusat Pusat Studi Hukum (PSH) UII memaparkan 5 alasan kuat yang bisa dijadikan dasar untuk menolak Pilkada tetap dilaksanakan 9 Desember 2020.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menilai tahapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 bisa menjadi pemicu naiknya kasus virus Corona (COVID-19).
"Semua sangat mungkin, tinggal KPU, Bawaslu, Kemendagri membicarakan baik-baik dengan data yang ada," kata Ganjar menanggapi usulan Pilkada 2020 ditunda.
Desakan agar Pilkada 2020 ditunda pelaksanaannya karena situasi Pandemi COVID-19 semakin banyak diserukan. Bawaslu Jateng mengatakan peluang itu memang ada.
"Demi keselamatan bangsa serta menjamin pelaksanaan yang berkualitas, KPU hendaknya mempertimbangkan dengan seksama agar Pemilukada 2020 ditunda pelaksanaannya"
"Kalau (Pilkada 2020) ditunda, (tahapannya) sudah jalan kok, kalau virtual kan tidak ada pergerakan massa," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.