
Pesan Makanan Via Online, Pelanggan Kesal Menunggu 2,5 Jam
Seorang wanita mengecam perusahaan pengantar makanan online. Ia dibuat kesal lantaran sudah menunggu 2,5 jam, tetapi pesanannya tidak kunjung sampai.
Seorang wanita mengecam perusahaan pengantar makanan online. Ia dibuat kesal lantaran sudah menunggu 2,5 jam, tetapi pesanannya tidak kunjung sampai.
Pelanggan ini marah dan resah dengan belanjaan makanannya di supermarket yang tak kunjung datang. Ia pun berakhir lapor polisi.
Pengalaman tak menyenangkan dialami wanita ini ketika pesan makan lewat aplikasi ojek online (ojol). Ia tiga kali tertipu karena pesanannya tidak pernah sampai.
Pelanggan wanita merasa tidak puas dengan makanan yang ia pesan di restoran. Ia pesan menu olahan daging seharga Rp 3,9 juta, tetapi isiannya tidak komplet!
Melalui unggahan di medsos, pelanggan ini mengeluhkan ayam penyet yang ia pesan online. Pasalnya, sebagian kulit ayam gorengnya hilang, seperti sudah diambil.
Pelanggan ini rugi karena pesanan makan online seharga Rp 453 ribunya tidak pernah ia terima. Setelah diusut, rupanya restoran burger itu tidak pernah ada.
Sopir pengantar makanan terbiasa menerima berbagai macam pesanan pelanggan. Namun, diantara banyaknya makanan, ada pesanan makan teraneh pilihan pelanggan.
Pria ini kaget dengan pesanan panci presto yang dibeli online. Ia pernah memesan dua tahun lalu dan dibatalkan. Ternyata, tahun ini barang itu dikirim.
Pelanggan ini bandingkan harga makanan yang ia beli di resto dengan harga di aplikasi online. Ia terkejut karena baru sadar, harga di aplikasi jauh lebih mahal.
Pelanggan ini menciptakan kekisruhan yang disebabkan dirinya sendiri. Ia memilih bayar tunai saat pesan makanan, tapi berujung minta bayar online via kode QR!