
Kesuburan Global Menurun, Mahalnya Biaya Punya Anak Jadi Salah Satu Penyebab
Tingkat kesuburan global menurun drastis, menurut UNFPA. Banyak merasa tidak mampu memiliki anak yang diinginkan akibat biaya dan kesulitan temukan pasangan.
Tingkat kesuburan global menurun drastis, menurut UNFPA. Banyak merasa tidak mampu memiliki anak yang diinginkan akibat biaya dan kesulitan temukan pasangan.
PBB melaporkan tingkat kesuburan di dunia mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak pasangan yang enggan menambah anak karena alasan ini.
Angka kelahiran di Jepang untuk pertama kalinya menurun di bawah 700 ribu dalam setahun. Penyusutan populasi berdampak serius bagi Negeri Sakura.
Angka kelahiran Jepang yang ngedrop disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya banyak warga yang melajang bahkan ketika sudah menginjak usia 50 tahun.
Resesi seks yang melanda Jepang mengkhawatirkan. Untuk memahami apa sebabnya, Badan Anak dan Keluarga pun membuka dialog dengan masyarakat.
Total Fertility Rate (TFR) alias angka kesuburan di Jakarta terendah di Indonesia per 2023. Jumlah SD pun ikut menurun.
Kim Jong Un menangis di Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang (3/12). Ia meminta mereka untuk melahirkan banyak bayi demi hentikan penurunan angka kelahiran.
Hong Kong mengalami krisis populasi setelah warganya kebanyakan tak mau memiliki anak. Bahkan ada juga yang lebih memilih punya kucing daripada bayi.
Beberapa negara-wilayah di dunia siap membayar para pendatang untuk tinggal di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan populasi di negara tersebut.
Krisis populasi menjadi masalah yang terjadi di beberapa negara. Bahkan ada negara yang rela membayar puluhan-ratusan juta bagi pendatang untuk tinggal di sana.