
Anggota TNI Ikut Diperiksa Terkait Penipuan Rekrutmen Polri di Ngawi
Anggota TNI ikut dimintai keterangan Satreskrim Polres Ngawi soal kasus penipuan rekrutmen Polri. Anggota TNI berdinas di Ngawi itu berstatus sebagai saksi.
Anggota TNI ikut dimintai keterangan Satreskrim Polres Ngawi soal kasus penipuan rekrutmen Polri. Anggota TNI berdinas di Ngawi itu berstatus sebagai saksi.
Nasib sial menimpa 19 remaja di Jawa timur. Mereka menjadi korban penipuan perekrutan anggota polisi dari seseorang yang mengaku anggota Mabes Polri.
Polwan berinisial SR diamankan. Polisi berpangkat Ipda tersebut telah menerima Rp 450 juta dengan janji bisa memasukkan seseorang menjadi polisi.
Propam Polda Jatim masih mendalami ada atau tidaknya orang lain yang terlibat dalam penipuan ini.
Polisi meminta masyarakat yang pernah menjadi korban penipuan penerimaan rekrutmen polisi agar melapor. Tak perlu takut melapor meski tertipu oleh polisi.
Polisi mengimbau masyarakat tak percaya siapapun dalam urusan rekrutmen polri. Bahkan jangan percaya kepada polisi sekalipun dalam hal tersebut.
Polwan Ipda SR yang melakukan pungutan Rp 450 juta untuk bintara yang ingin masuk polisi sudah dinonaktifkan. Sebelumnya, SR telah mengakui perbuatannya.
Polri tidak akan memberikan toleransi atas penyimpangan yang dilakukan jajaran anggotanya. Teranyar, seorang polwan yang menjanjikan seseorang menjadi polisi.
Ipda SR yang menerima Rp 450 juta dengan janji bisa memasukkan jadi polisi tengah diperiksa. SR terancam dipecat bila terbukti melakukan pungli tersebut.
Seorang polwan Polda Jatim berurusan dengan Bid Propam. Polwan ini diduga telah melakukan penipuan dengan menjanjikan bisa memasukkan seseorang menjadi polisi.