
Begini Beda Pengalaman Jadi Pengantar Makanan di China dan Australia
Seorang wanita membandingkan kehidupan menjadi pengantar makanan di China dan Australia. Salah satunya disebut bikin kerja lebih santai dengan pendapatan besar.
Seorang wanita membandingkan kehidupan menjadi pengantar makanan di China dan Australia. Salah satunya disebut bikin kerja lebih santai dengan pendapatan besar.
Seorang pengantar makanan yang bekerja dengan gigih menitipkan anaknya di kantor polisi. Momen perjuangannya yang viral di internet bikin netizen haru.
Bekerja sebagai pengantar makanan yang butuh banyak pergerakan, pria yang kehilangan kedua lengannya ini tetap semangat bekerja.
Memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat tidak memadamkan semangat wanita muda ini untuk terus bekerja sebagai pengantar makanan demi biaya pengobatannya.
Keterbatasan fisik bukan suatu masalah berarti bagi Zhu Chuanyang. Bekerja sebagai pengantar makanan, ia gigih berjalan kaki ratusan kilometer.
Memiliki keterbatasan fisik tidak menjadi masalah berarti bagi Zhu Chuanyang. Ia tetap gigih jalan kaki ratusan kilometer demi mengantar makanan.
Sebuah keributan terjadi antara pengemudi ojek online (ojol) dengan pelanggannya. Alasannya sepele ternyata gegara makanan yang dipesan dibayar pakai koin.
Lelah kerja mengantar makanan selama lebih dari sepuluh jam per hari, pengantar makanan ini menangis dan curhat lewat video yang akhirnya viral di media sosial.
Berkat kerja kerasnya, seorang wanita 64 tahun jadi sorotan. Ia mengantar makanan setiap hari dengan berjalan kaki keliling kota.
Ding Yuanzhao, lulusan S3 Oxford, viral jadi ojol setelah kesulitan cari kerja. Kisahnya inspiratif, menunjukkan tantangan pasar kerja saat ini.