detikNewsSelasa, 27 Jul 2021 10:31 WIB
Gawat! Stok Oksigen di RSUD Bondowoso Hanya Cukup untuk 3 Hari
Persediaan oksigen untuk pasien COVID-19 di RSUD Koesnadi menipis. Stok oksigen Hanya cukup untuk 3 hari ke depan.
detikNewsSelasa, 27 Jul 2021 10:31 WIB
Persediaan oksigen untuk pasien COVID-19 di RSUD Koesnadi menipis. Stok oksigen Hanya cukup untuk 3 hari ke depan.
detikNewsRabu, 21 Jul 2021 22:34 WIB
Sejumlah rumah sakit swasta di Bali mulai menolak untuk merawat pasien. Hal itu lantaran adanya keterbatasan oksigen di tengah lonjakan kasus Corona.
detikNewsSelasa, 20 Jul 2021 22:14 WIB
Ketersediaan oksigen di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menipis, diperkirakan habis pada pukul 03.00 dini hari nanti.
detikNewsKamis, 15 Jul 2021 20:08 WIB
129 tabung oksigen di RSUD Sayidiman dan RS darurat kosong, padahal banyak pasien yang membutuhkan. Forkopimda mengawal pengisian tabung oksigen tersebut.
detikNewsRabu, 14 Jul 2021 16:12 WIB
Kasus COVID-19 di Surabaya meningkat sejak Juni 2021 dan terus naik. Agen oksigen di Surabaya sejak saat itu mendapat banyak permintaan refill oksigen.
detikNewsRabu, 14 Jul 2021 14:59 WIB
Di Surabaya, antrean isi ulang oksigen tak pernah sepi. Bahkan warga rela antre sebelum agen oksigen buka. Mereka juga rela menunggu hingga 3 jam lamanya.
detikNewsKamis, 08 Jul 2021 17:54 WIB
Terbatasnya stok oksigen medis membuat RSUD Prof dr Soekandar terpaksa menolak pasien COVID-19 yang baru. Begini curhat dokternya soal menipisnya stok oksigen.
detikNewsKamis, 08 Jul 2021 14:57 WIB
Pelayanan di IGD RSUD Prof dr Soekandar, Mojokerto ditutup sementara. Pasalnya, stok oksigen medis di rumah sakit rujukan COVID-19 tersebut saat ini menipis.
detikNewsRabu, 07 Jul 2021 15:55 WIB
Pemkot Malang menyatakan stok oksigen menipis dan terjadi kelangkaan tabung oksigen. Ketersediaan masker dan obat-obatan juga mengalami kelangkaan.
detikNewsSenin, 05 Jul 2021 08:59 WIB
"Lakukan semacam operasi pasokan langsung ke masyarakat dan faskes yang membutuhkan untuk penanganan pasien COVID-19," kata Kurniasih Mufidayati.