
Berburu Oksigen Masih Susah! Warga Harus Antre Mengular Berjam-jam
Kebutuhan oksigen saat ini masih tinggi. Tak hanya di rumah sakit, hal itu pun sudah terlihat di beberapa depot pengisian ulang tabung gas oksigen di Jakarta.
Kebutuhan oksigen saat ini masih tinggi. Tak hanya di rumah sakit, hal itu pun sudah terlihat di beberapa depot pengisian ulang tabung gas oksigen di Jakarta.
Respons Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal cuitan perwakilan salah satu RS di Rembang krisis oksigen menuai kritik. Ganjar buka suara soal kritik tersebut.
Startup teknologi lokal, Arogya memberikan solusi untuk memudahkan rumah sakit menemukan suplai oksigen dengan mengandalkan teknologi artificial intelligence.
Menko Polhukam Mahfud Md menjawab kritik tentang isu pemberian bantuan oksigen dari pemerintah ke India beberapa waktu lalu.
"Dikirim dari Kendal. Iya dari Pak Luhut itu sudah dikirim. Sebenarnya sudah dikirim dari kemarin malam tapi ya molor-molor dikit. Dah sudah aman," ujar Gibran.
Sejumlah rumah sakit di Solo mengalami krisis stok oksigen. Stok tersisa tinggal hitungan jam. Gubernur Ganjar Pranowo merespon kondisi iyu. Apa sarannya?
"Operasi pasien juga terpaksa dibatalkan, karena untuk operasi juga dibutuhkan oksigen. Kalau tidak ada (oksigen) ya dokternya tidak berani melakukan operasi."
Pemerintah Kota Bandung menyiapkan strategi agar pasokan oksigen terpenuhi. Pasalnya kebutuhan oksigen untuk rumah sakit dan puskesmas masih tinggi.
Saat ini permintaan oksigen melejit dari 6 ton menjadi 3.000 ton. Berikut beberapa langkah yang tengah diupayakan pemerintah agar keadaan ini dapat teratasi.
Kejati Banten membantu Pemprov Banten mendistribusikan tabung gas oksigen. Tabung gas oksigen itu diantar-jemput ke rumah sakit untuk diisi ulang.