
OJK Selesaikan 156 Perkara, Paling Banyak soal Bank-Asuransi
Jumlah itu terdiri dari 130 perkara terkait perbankan, 5 perkara pasar modal, 20 perkara sektor asuransi dan dana pensiun, dan 1 perkara lembaga pembiayaan.
Jumlah itu terdiri dari 130 perkara terkait perbankan, 5 perkara pasar modal, 20 perkara sektor asuransi dan dana pensiun, dan 1 perkara lembaga pembiayaan.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat total utang masyarakat melalui layanan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later) per Juni 2025 mencapai Rp 31,55 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan penegakan hukum salah satunya terhadap pelaku di industri pasar modal.
OJK mengungkap 4 dari 145 perusahaan pembiayaan dan 11 dari 96 pinjol belum penuhi ketentuan modal.
Total utang masyarakat Indonesia melalui layanan BNPL mencapai Rp 31,55 triliun per Juni 2025, tumbuh 29,75% YoY.
Peperangan melawan judi online terus dilakukan. OJK mencatat terdapat 25 ribu lebih rekening terindikasi terlibat judi online.
OJK menanggapi fenomena rohana dan rojali, yang menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat.
OJK catat adanya peningkatan penggunaan paylater sebesar 29,75 persen per Juni 2025. Terhitung total utang paylater warga RI kini mencapai Rp 22,99 T
OJK memperketat pengawasan keuangan ilegal, memblokir 66.271 rekening terkait penipuan dengan kerugian mencapai Rp 4,1 triliun. IASC terima 204.011 laporan.
OJK mencatat 8.929 pengaduan pinjaman online ilegal dan menghentikan 1.556 entitas. Total pengaduan entitas ilegal mencapai 11.137 hingga Juli 2025.