
'Coronaphobia' alias Rasa Cemas Berlebih pada COVID-19, Bisakah Disembuhkan?
COVID-19 tak hanya memengaruhi fisik, namun juga kondisi mental berupa stres dan cemas berlebih yang disebut Coronaphobia.
COVID-19 tak hanya memengaruhi fisik, namun juga kondisi mental berupa stres dan cemas berlebih yang disebut Coronaphobia.
Komnas KIPI melaporkan berbagai efek samping usai vaksinasi COVID-19 hanya bersifat ringan. Sebagian besar, yakni 64 persen, berkaitan dengan respons stres.
Vitalia Sesha sedang gemuk. Ia pun stres karena bentuk tubuhnya itu.
Ahli mengungkapkan saat pandemi pria lebih banyak mengalami disfungsi ereksi akibat terlalu banyak duduk dan mengalami stres, cemas, maupun depresi.
Nadya Hutagalung juga terdampak COVID-19 secara mental. Lantas, bagaimana cara dia menghadapinya?
Seorang pria di Cipondoh, Kota Tangerang, diamankan polisi usai kepergok masuk rumah salah seorang warga. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Meski disebut-sebut lebih fleksibel, WFH memiliki tantangannya sendiri. Salah satunya bikin susah fokus, sehingga terasa lebih melelahkan secara psikologis.
Stres yang tidak dikelola dengan baik tak cuma berdampak pada kejiwaan. Berbagai keluhan fisik juga bermula dari stres yang tidak tertangani. Pernah mengalami?
Stres diketahui bisa membuat imunitas tubuh menurun, tetapi studi menunjukkan liburan efektif mengatasi stres. Perlukah liburan dikurangi saat pandemi Corona?
Stres, depresi hingga rasa cemas berlebih bisa membuat pasien penyakit jantung meninggal lebih cepat.