
Lima Tahun Berlalu, Tim Investigasi WHO Belum Pecahkan Misteri Asal-Usul COVID-19
WHO SAGO merilis laporan tentang asal-usul SARS-CoV-2. Meskipun banyak hipotesis, data untuk evaluasi masih kurang. WHO minta transparansi dari China.
WHO SAGO merilis laporan tentang asal-usul SARS-CoV-2. Meskipun banyak hipotesis, data untuk evaluasi masih kurang. WHO minta transparansi dari China.
WHO menyatakan semua teori asal usul COVID-19, termasuk kebocoran lab, masih terbuka. Penyelidikan terhambat karena kurangnya data dari China.
Tim peneliti China menemukan virus corona baru pada kelelawar yang dapat menular ke manusia. Virus ini berpotensi menyebabkan infeksi antarspesies.
Terdapat 12 virus paling mematikan dalam sejarah, termasuk Marburg, Ebola, dan SARS-COV-2, serta dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan COVID-19 berasal dari kebocoran lab di China. Studi justru berkata tidak demikian.
Seakan menegaskan bahwa AS percaya virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19 dari China, Donald Trump hentikan pendanaan riset virus untuk negara tersebut.
Tudingan AS soal teori kebocoran laboratorium di Wuhan sebagai biang kerok COVID-19 bikin China kegerahan. Kini, China menuding balik lewat pernyataan resmi.
Ilmuwan Wuhan menemukan virus corona baru, HKU5-CoV-2, yang dapat menginfeksi manusia. WHO merespons temuan ini, meski belum ada infeksi pada manusia.
Peneliti menemukan varian Corona baru, HKU5-CoV-2, pada kelalawar yang dapat menginfeksi sel manusia melalui enzim ACE2, mirip dengan SARS-CoV-2.
Peneliti di Wuhan menemukan varian Corona baru pada kelelawar. Konon, varian ini mampu memasuki sel manusia menggunakan mekanisme yang mirip dengan SARS-CoV-2.