
Eks Petinggi WHO Soroti Pasien Mutasi COVID-19 Terbanyak Dunia Terdeteksi di RI
Belum lama dilaporkan adanya pasien COVID-19 di Jakarta dengan mutasi virus SARS-CoV-2 terbanyak di dunia. Eks petinggi WHO pun ikut menyoroti temuan tersebut.
Belum lama dilaporkan adanya pasien COVID-19 di Jakarta dengan mutasi virus SARS-CoV-2 terbanyak di dunia. Eks petinggi WHO pun ikut menyoroti temuan tersebut.
Ahli menemukan varian COVID-19 paling bermutasi pada pasien asal Indonesia. Varian baru ini memiliki jumlah mutasi yang jauh lebih banyak dari Omicron.
Pasien COVID-19 di Jakarta disebut menjadi orang dengan mutasi virus COVID terbanyak di dunia. Strain itu merupakan varian COVID-19 Delta dengan 113 mutasi.
WHO telah resmi mengakhiri status darurat global COVID-19. Namun ditegaskan, virus Corona masih ada dan masih bisa bermutasi. Begini wanti-wanti epidemiolog.
"Walaupun virus itu terus bermutasi, tapi sebagian besar mutasi itu justru membuat virusnya tambah lemah," kata Prof Amin Soebandrio. Simak berikut ini.
Meski Korea Utara mengklaim wabah COVID-19 di negaranya terkendali, WHO waswas kondisi COVID-19 di negara tersebut bisa memicu munculnya varian Corona baru.
Sebesar 99,6 persen warga memiliki antibodi COVID-19 tak menjamin RI bebas dari risiko lonjakan kasus. Pakar menyoroti risiko varian baru, begini catatannya.
WHO menyatakan varian XE adalah yang paling menular di dunia dibandingkan mutasi sebelumnya namun diduga tidak lebih mematikan. Ini gejala yang dilaporkan.
Mengingat gejalanya lebih ringan dari varian sebelumnya, besarkah potensi Omicron jadi varian Corona terakhir? Tak bisa dipastikan, tapi ini kabar baiknya.
Varian Omicron telah menyebar ke banyak negara di dunia, termasuk negara tetangga RI yaitu Malaysia dan Singapura. Sebenarnya, seberapa mematikan varian ini?